Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengadakan kuliah tamu dengan mengundang Prof. Graeme Brooker sebagai pembicara. Beliau merupakan Head of Interior Design MA Programme di Royal College of Art (RCA). Kuliah dilaksanakan pada Senin (13/10) di ruang Multimedia Lantai 2, Departemen Arsitektur. Kuliah ini merupakan bagian dari SEARCH, serial kuliah umum dalam arsitektur. Dalam program ini terjalin kerjasama antara prodi Arsitektur Interior UI dengan Prof. Graeme Brooker (RCA).
Pada kuliah kali ini, tema yang dibawakan adalah Design Trends, Methodologies, and Sustainable Practices in Architecture & Interiors. Melalui tema ini terdapat beberapa topik yang dibahas, di antaranya Heritages, superREUSE, Health, Matter, dan Futures. Selain kuliah umum ini, terdapat aktivitas lainnya yang masih dalam satu rangkaian acara, seperti sharing session, portfolio sharing session, studio review mata kuliah Perancangan Arsitektur Interior 5 (unit repair and decoration bersama Prof. Paramita Atmodiwirjo, S.T., M.Arch., Ph.D.), dan public lecture.
Prof. Graeme Brooker menjelaskan bahwa warisan (heritage) adalah jalinan proses sosial dan budaya yang sangat kompleks, yang masing-masing merupakan praktik yang memanfaatkan tindakan mengingat, untuk menghubungkan masa lalu dengan masa kini, serta dengan masa depan. Warisan budaya dapat berupa wujud (tangible) maupun tak berwujud (intangible). Warisan dapat berupa kualitas material dari situs, tempat, objek, bangunan, dan lokasi. Warisan budaya juga dapat berupa entitas alam maupun budaya.
”Yang berwujud cenderung diprioritaskan dalam studi warisan budaya, terutama dalam pendekatan yang berpusat pada Barat, di mana yang fisik dapat dikelola dan pelestariannya seringkali menjadi subjek regulasi, perjanjian, piagam, dan sebagainya. Boleh dibilang, yang tak berwujud, aktivitas yang terjadi di dalam dan di sekitar situs-situs ini, adalah yang benar-benar memberi status dan nilai bagi situs-situs tersebut,” papar Prof. Graeme Brooker.
Prof. Graeme Brooker mengeksplorasi gagasan warisan sebagai serangkaian elemen yang ditemukan di suatu situs, untuk dianalisis, dipahami, dan diolah kembali untuk penggunaan baru. Radikalisasi mereka terjadi ketika mereka diadaptasi untuk sesuatu yang tidak pernah dimaksudkan.
Lebih lanjut, Prof. Graeme Brooker menjelaskan terkait pemanfaatan kembali (superREUSE) yang mengidentifikasi wawasan tentang kota, bangunan, interior, dan objek yang dibangun melalui pemanfaatan material yang masih ada. Super adalah sebuah langkah maju untuk abad ke-21 yang ditandai dengan respons terhadap tantangan darurat iklim dan keadilan sosial. Manifesto superREUSE menyatukan ide-ide dalam lingkungan yang dirancang dan dibangun yang bereaksi dan bekerja dengan tantangan-tantangan ini.
“Berbagai pertanyaan etis, politis, filosofis diajukan, serta estetika. Semua berpusat pada apa yang harus dilestarikan dan sejauh mana, dan bagaimana penggunaan baru, penggunaannya kembali, dapat diselaraskan dalam lingkungan ini. Dalam pertanyaan-pertanyaan tentang apa itu warisan, atau apa yang bisa menjadi, tersirat rasa kehilangan warisan: tidak semuanya dapat dipertahankan, dan oleh karena itu apa yang tertinggal dan dibuang. Warisan terintegrasi dengan kenangan, nilai-nilai, politik dan penggunaan kembali yang berkelanjutan; proses yang semuanya terlibat dengan kehilangan warisan dari apa yang tertinggal,” jelas Prof. Graeme Brooker.
Graeme Brooker adalah seorang desainer interior dengan pengalaman luas dalam praktik, pendidikan, dan penelitian. Graeme Brooker belajar dan mempraktikkan desain interior di London dan Manchester, mengajar Arsitektur Interior di Cardiff antara tahun 1997-2004. Ia kemudian menjabat sebagai kepala Desain Interior di Manchester Metropolitan University, dan antara tahun 2004-2011 memimpin program BA, MA, dan Design Research Centre. Pada tahun 2011, ia menjadi Dosen Utama Arsitektur Interior dan Urbanisme di Brighton University sebelum, pada tahun 2013, menjadi kepala departemen Mode dan Interior yang baru dibentuk di Middlesex University di London. Ia bergabung dengan RCA sebagai Kepala Program pada tahun 2015.
Brooker telah mengajar di berbagai institusi di Amerika, Eropa, dan Asia, serta menjadi profesor tamu di Antwerp (2010-2013) dan Milan (2014). Sejak 2010, beliau telah menjadi pembicara utama dan mempresentasikan di lebih dari 30 konferensi internasional, serta telah mengkaji dan memvalidasi ketentuan-ketentuan secara eksternal di lebih dari 25 institusi, termasuk Hong Kong, Moskow, dan Chicago. Beliau adalah Principal Fellow di HEA, dan penulis berbagai buku tentang sejarah, teori, dan proses interior.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia