Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Digitalisation Reimagined: Towards Intelligent Architectural Practice di IDE Auditorium, Gedung Interdisciplinary Engineering, FTUI (30/10) sebagai bagian dari post the 19th International QIR Conference. Kegiatan ini menghadirkan para pakar internasional dan nasional yang membahas perkembangan digitalisasi dalam arsitektur, yang kini tidak lagi sekadar berfungsi sebagai alat bantu, tetapi telah menjadi kolaborator aktif dalam proses kreatif, pengambilan keputusan, dan pengembangan arsitektur berkelanjutan.
Digitalisasi telah membawa perubahan mendasar pada cara arsitek merancang ruang, berinteraksi dengan material, dan merespons lingkungan. Dengan dukungan kecerdasan buatan (AI), simulasi, serta data real-time, ranah digital berperan penting dalam membentuk desain yang adaptif dan sadar lingkungan.
Lima pembicara utama hadir membagikan pandangannya mengenai masa depan praktik arsitektur di era digital. Prof. Ali Malkawi dari Harvard University memaparkan topik AI and its Possibilities in Adaptive Environments, menyoroti potensi AI dalam menciptakan ruang yang cerdas dan responsif. Dr. Samad ME Sepasgozar dari University of New South Wales membahas AI-powered Digital Twin: Towards Hyper-Cognitive Governance, yang menekankan integrasi AI dalam sistem pengelolaan bangunan secara real-time.
Sementara itu, Prof. Marc Aurel Schnabel dari Xi’an Jiaotong-Liverpool University mengulas Digital Legacies: Intelligent Design Innovation for Sustainable Urban Futures, yang menyoroti pentingnya inovasi digital dalam pembangunan kota berkelanjutan. Dari Universitas Indonesia, Dr.-Ing. Ir. Ova Candra Dewi memaparkan The Power of Field Data in Complementing Simulations for Advancing Sustainable Architecture, yang menekankan sinergi antara data lapangan dan simulasi digital dalam mendukung arsitektur hijau. Dr. Miktha Farid Alkadri turut membawakan topik Meta-Morphospace – Co-authoring Cultural Intelligence, yang menyoroti peran teknologi dalam memadukan kecerdasan budaya dan teknologi digital.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Kartika Rahmasari, M.Ars., ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen arsitektur UI. FTUI berharap forum akademik seperti ini dapat terus menjadi sarana berbagi pengetahuan dan inspirasi untuk membangun praktik arsitektur yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tantangan global.
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa “Digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan transformasi mendasar dalam dunia arsitektur dan teknik. FTUI berkomitmen untuk terus mengembangkan riset dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan global serta mendorong mahasiswa untuk menjadi bagian dari perubahan tersebut.” ujarnya.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia









