Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), kembali melaksanakan sidang Promosi Doktor pada Jumat (03/01). Muhammad Habiburrahman, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri FTUI, menyelesaikan penelitian yang bertujuan untuk mendukung transformasi industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan listrik. Disertasi berjudul “Kerangka Transisi Berbasis Daya Saing untuk Menjadikan Indonesia sebagai Pusat Mobil Listrik di Asia Tenggara” ini menjadi landasan strategis bagi Indonesia untuk bersaing di pasar otomotif global yang semakin kompetitif.
Penelitian ini lahir dari kesadaran akan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam bersaing dengan Thailand dan Malaysia untuk menjadi pusat kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Asia Tenggara. “Di satu sisi, Indonesia memiliki kekuatan berupa sumber daya alam melimpah seperti nikel, tembaga, dan kobalt—bahan utama pembuatan baterai BEV—serta pasar domestik yang besar. Namun di sisi lain, Indonesia menghadapi berbagai kendala, mulai dari rendahnya adopsi kendaraan listrik di dalam negeri, ketergantungan tinggi pada komponen impor, hingga terbatasnya sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi ini,” jelas Habiburrahman pada paparan disertasinya.
Dalam disertasinya, Habiburrahman mengembangkan sebuah kerangka analisis multi-level untuk mendukung transformasi ini. Penelitian tersebut mencakup analisis pada tiga tingkatan, yaitu regional, nasional, dan perusahaan. Pada tingkat regional, penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dari segi pasar domestik dan sumber daya alam. Meski begitu, Thailand saat ini masih unggul dalam hal infrastruktur industri otomotif dan daya tarik investasi.
“Pada tingkat nasional, penelitian ini menyoroti pentingnya kebijakan insentif pemerintah yang terarah, penguatan rantai pasok lokal, dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik. Sedangkan pada tingkat perusahaan, Habiburrahman mengungkapkan pentingnya strategi organizational ambidexterity, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi pasar lama sekaligus mengeksplorasi peluang di pasar baru,” kata Habiburrahman.
Hasil penelitian ini juga memberikan sejumlah rekomendasi strategis untuk mendukung cita-cita Indonesia sebagai pusat BEV di Asia Tenggara. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan teknologi kendaraan listrik dinilai penting untuk menjawab kebutuhan industri di masa depan. Selain itu, pemerintah perlu memberikan insentif yang lebih fokus untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, baik bagi produsen maupun konsumen. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri juga menjadi faktor kunci untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, MSc., Ph.D. menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa penelitian ini tidak hanya relevan untuk kepentingan akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan industri otomotif nasional. “Hasil penelitian ini adalah bukti bahwa FTUI terus memberikan solusi nyata bagi kemajuan bangsa. Dengan kerangka strategis ini, kami berharap Indonesia dapat segera memantapkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri kendaraan listrik di kawasan,” ujarnya.
Dengan penelitian ini, Muhammad Habiburrahman berhasil meraih gelar doktor dengan Predikat Summa Cumlaude, IPK 3,96. Dr. Habiburrahman tercatat sebagai lulusan Doktor ke-22 Departemen Teknik Industri dan ke-577 Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sidang Promosi dipimpin Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc. dengan promotor Prof. Dr. Ir. Rahmat Nurcahyo, M.Eng.Sc. dan ko-promotor Assoc. Prof. Ts. Dr. Azanizawati Ma’aram Sementara tim penguji terdiri dari Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M. Eng. , B. Eng.; Prof. Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M. Eng.; Prof. Dr. Ir. Djoko Sihono Gabriel, M.T.; Prof. Dr. Ir. M. Dachyar, M.Sc.; dan Novandra Rhezza Pratama, S.T., M.T., Ph.D.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia