Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali menambah satu lagi doktor di bidang Teknik Kimia. Darmawan Ahmad Mukharror berhasil meraih gelar Doktor setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor Teknik Kimia FTUI (30/06/2025). Sidang ini dipimpin oleh Dekan FTUI, Prof. Dr. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T, M.Sc. Ph.D., dan menghadirkan Rektor Universitas Indonesia, Prof Dr. Ir. Heri Hermansyah S.T.,M.Eng., IPU., sebagai promotor.
Dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Kualitas Studi Hazards and Operability (HAZOP) dan Quantitative Risk Assessment (QRA) dengan Indikator Kunci dan Penerapan Kecerdasan Buatan pada Fasilitas Minyak dan Gas Bumi di Indonesia”, Darmawan menyoroti pentingnya memastikan studi keselamatan di industri minyak dan gas (migas) benar-benar berkualitas dan bisa diandalkan.
Darmawan meneliti dua metode penilaian risiko yang banyak digunakan di industri migas: QRA (penilaian risiko kuantitatif) dan HAZOP (penilaian risiko kualitatif). Ia menemukan bahwa untuk QRA, indikator yang paling penting adalah frekuensi kegagalan pipa gas bawah tanah. Sementara untuk HAZOP, kelengkapan identifikasi sistem pengaman (safeguards) menjadi ukuran utama kualitas studi tersebut.
Prof. Heri Hermansyah menyampaikan bahwa penelitian ini sangat bermanfaat dan relevan. “Studi ini memberikan cara baru untuk menilai kualitas kajian risiko di industri migas, yang sangat penting bagi keselamatan dan kelangsungan operasional. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, proses evaluasi bisa menjadi lebih cepat dan akurat,” ujar Prof. Heri.
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, menambahkan, “Penelitian ini menjawab tantangan nyata di industri. Darmawan tidak hanya menawarkan solusi teknis, tapi juga menggabungkannya dengan teknologi terbaru. Ini adalah bentuk kontribusi nyata FTUI untuk meningkatkan keselamatan industri di Indonesia.”
Salah satu temuan penting dari disertasi ini adalah penggunaan teknologi Large Language Model (LLM), atau kecerdasan buatan, untuk membantu menilai kelengkapan sistem pengaman dalam studi HAZOP. Hasilnya, kecerdasan buatan dapat mempercepat proses penilaian dan mendekati akurasi penilaian oleh pakar manusia.
Darmawan dikenal luas sebagai pelopor keselamatan proses di Indonesia dan satu-satunya warga negara Indonesia yang mendapat pengakuan sebagai fasilitator global HAZOP/LOPA oleh perusahaan migas multinasional seperti BP dan Chevron. Ia juga aktif sebagai dosen tamu di FTUI dan Universiti Teknologi Petronas, serta tokoh konservasi laut dan edukator publik melalui berbagai kanal edukasi ilmiah.
Dengan IPK sempurna 4.0 dan predikat summa cum laude, Darmawan Ahmad Mukharror tercatat sebagai Doktor ke-77 di Departemen Teknik Kimia dan Doktor ke-606 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sidang promosi Doktor ini dipimpin oleh Prof. Kemas Ridwan Kurniawan , S.T., M.Sc. , Ph.D., dengan Tim Promotor terdiri dari: Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. (Promotor), Prof. Ir. Sutrasno Kartoharjono, M.Sc. , Ph.D. (Ko-promotor 1), dan Prof. Dr. Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA. (Ko-promotor 2). Sedangkan Tim Penguji terdiri dari: Prof. Dr. Julwan H. Purba, S.T., M.ApplT., Prof. Fatma Lestari, S.Si. , M.Si ., Ph.D., Dr. Tania Surya Utami , S.T. , M .T ., Dr. Muhamad Sahlan , S.Si ., M.Eng., dan Ir. Riezqa Andika, S.T. , Ph.D.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia