Indonesia kaya akan kekayaan hayati berupa tanaman rimpang yang memiliki potensi luar biasa sebagai bahan baku biofarmaka. Salah satu contohnya adalah daun Kejibeling. Namun, kontribusi Kejibeling dalam industri biofarmaka Indonesia masih belum optimal. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanaman biofarmaka, diperlukan upaya ekstraksi senyawa bioaktif. Dalam hal ini, metode ekstraksi hijau menjadi kunci untuk menghasilkan ekstrak yang aman dan ramah lingkungan. Metode ini berfokus pada pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal tersebut mendorong Rita Abianti mengembangkan ekstraksi ramah lingkungan dengan menggabungkan ekstraksi enzimatik dan ultrasonic dalam dua fase air, untuk meningkatkan dan memurnikan ekstrak fenolik dan flavonoid dari kejibeling. Penelitian ini dipresentasikan Rita dalam sidang terbuka promosi Doktor FTUI, Kamis (04/07) di Smart Meeting Room, Gedung Dekanan FTUI.
Rita Abianti yang merupakan salah satu dosen Teknik Bioproses FTUI, berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Teknik Kimia berkat penelitiannya yang berjudul “Ekstraksi Daun Kejibeling (Strobilanthes crispus) denga metode ultrasound-Assisted Enzymmatic Aqueous Two-Phase Extraction (UA-E/ATPE).” Rita Abianti lulus dengan predikat Sangat Memuaskan, dan IPK 3,95.
Rita Abianti memaparkan bahwa uji inhibisi enzim untuk ekstrak etanol daun kejibeling yang diekstraksi dengan metode UA-E/ATPE menunjukan aktivitas antidiabetes dan antiheperkolesterol yang menjanjikan, dengan nilai presentase inhibisi yang dapat bersaing dengan obat-obatan komersial.
“Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode UA-E/ATPE memiliki potensi dalam meningkatkan efesiensi ekstraksi senyawa bioaktif dari daun kejibeling yang memiliki manfaat farmokologis, sehingga kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai landasan pengembangan obat baru untuk berbagai penyakit” ungkap Rita Abianti.
Dekan FTUI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Saya mengapresiasi penelitian Rita Abianti dalam mengembangkan metode ekstraksi ramah lingkungan untuk meningkatkan ekstrak fenolik dan flavonoid dari kejibeling dengan metode UA-E/ATPE. Hal ini sejalan dengan komitmen FTUI untuk mendorong penelitian yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami harap penelitian Rita Abianti dapat membuka peluang baru untuk pengembangan produk-produk alami untuk industri herbal di Indonesia”.
Rita Abianti merupakan lulusan sebagai doktor ke-74 Departemen Kimia dan Doktor ke-557 di FTUI. Sidang promosi ini, dipimpin oleh Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., dengan promotor Prof. Dr. Ir. Slamet, ST., MT., dan co-promotor Prof. Dr. rer. Nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T., Sementara para penguji terdiri atas Prof. DR.-Ing., Misri Gozan, M.Tech, IPM., Prof. Dewi Tristiantini, Ph.D., Prof. Yenny Meliana, M.Si., Dr. Eng. Muhammad Sahlan, S.Si., M.Eng., dan Dr. Ir. Tania Surya Utami, M.T.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia