Furfural merupakan salah satu komoditas berbasis biomass yang menjanjikan. Furfural yang berasal dari biomassa lignoselulosa, merupakan bahan terbarukan yang dapat dijadikan bahan baku beberapa komoditas industri, banyak digunakan sebagai pelarut pengolah minyak bumi, pembuatan nilon, farmasi dan agrokimia.
Muryanto mahasiswa program doktor Teknik Kimia FTUI, dalam penelitiannya melakukan pengembangan biomassa lignoselulosa yang bersumber dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi bahan baku pembuatan furfural. Gagasan tersebut tertuang pada disertasinya yang dibuat sebagai syarat promosi doktor dengan judul “Delignifikasi dan Produksi Furfural dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Secara Simultan dengan Sistem Ternary Deep Eutectic Solvent Bifasa” Promosi doktor Muryanto dilakukan pada 25 Juni 2024 di Ruang Smart Meeting Room, Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Furfural merupakan senyawa kimia yang dikenal sebagai building block material yang dapat dijadikan sebagai pelarut dalam memisahkan senyawa jenuh dan tidak jenuh pada pembuatan bahan kimia industri maupun sebagai prekursor. Selama ini furfural yang dihasilkan menggunakan pelarut asam mineral masih menghasilkan yield yang rendah.
”Pemanfaatan hemiselulosa pada TKKS menjadi furfural diperlukan dua tahap konversi yaitu proses hidrolisis hemiselulosa menjadi xilosa dan dehidrasi xilosa menjadi furfural selama ini menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat. Selain berpotensi memberikan polusi pada lingkungan, proses tersebut juga membutuhkan spesifikasi peralatan yang tahan korosi. Sehingga beberapa proses dilakukan untuk mencari pelarut yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Muryanto.
Hal ini menjadi tantangan dalam kilang hayati biomassa lignoselulosa khususnya dalam produksi furfural. Untuk meningkatkan yiel furfural dengan menggunakan pelarut yang lebih ramah lingkungan, penggunaan Deep Eutentic Solvent (DES) terbukti dapat mengurangi potensi toksisitas pada lingkungan karena sifatnya yang mudah terurai dan dan dapat digunakan Kembali untuk proses selanjutnya.
“Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sistesis furfural yang berasal dari TKKS dengan menggunakan Tenary DES bisafa untuk mengahasilkan yield furfural yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan sistem Ternary DES monofasa. Pada tahap awal DES biner akan disentesis dari variasi Hydrogen Bond Acceptor (HBA) dan Hydrogen Bond Donor (HBD) yang bertujuan untuk mencari yang dapat menghasilkan DES yang dapat mengidentifikasi TTKS pada suhu 150oC selama 30 menit. Penelitian ini juga memformulasi Tenary DES yang terdiri dari kolin klorida, asam oksalat dan etilen glikol (CHOAEG) yang dapat menghasilkan furfural dan mendelignifikasi secara simultan. Dari penelitian ini dihasilkan peningkatan yield furfural hingga 21% menggunakan Tenary DES bisafa dibandingkan penggunaan monofasa,” ujar Muryanto.
“Saya yakin bahwa penelitian Doktor Muryanto ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi industri kelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini tidak hanya menawarkan solusi ramah lingkungan terhadap masalah limbah sawit, tetapi juga membuka peluang dalam pengembangan teknologi untuk mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit dan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi Masyarakat. Kami mengapresiasi doktor Muryanto dalam menghasilkan penelitian yang inovatif dan aplikatif. Kami berharap penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi pengembangan energi terbarukan dan industri berkelanjutan,” ungkap Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Dengan disertasinya tersebut, Doktor Muryanto berhasil memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,94 dan menyandang predikat cumlaude. Di samping itu, Doktor Muryanto menjadi doktor ke-72 di program studi Teknik Kimia dan doktor ke-547 di FTUI.
Sidang promosi doktor Doktor Muryanto dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dengan promotor Prof. Dr.- Ing. Ir Misri Gozan, M.Tech.IPU., dan co-promotor Prof. Dr. Yanni Sudiyani, M.Agr., serta penguji yang terdiri atas Prof. Dr.ir. Dijan Supramono, M.Sc., Prof (Ris). Ir. Didiek Hadjar Goenadi, Msc., Dr. Dianursanti, ST. MT., Dr. Tania Surya Utami, ST. MT., Dr. Kenny Lischer, ST. MT.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia