Dody Andi Winarto, mahasiswa program Doktor Teknik Metalurgi dan Material FTUI mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Modifikasi Terbaru Karet Alam Melalui Hidrogenasi Dua Fasa Untuk Kandidiat Bahan Baku Pelampung Pada Tsunami Buoy.” Penelitian ini dituangkan dalam disertasinya yang disampaikan pada sidang terbuka promosi Doktor FTUI, Selasa (23/07) di Auditorium K.301 FTUI.
Indonesia termasuk salah satu negara yang sering mengalami tsunami, dengan total 266 kali kejadian tsunami yang tercatat di Indonesia. Belum hilang dari ingatan kita dimana Indonesia telah mengalami dua tsunami besar, yakni tsunami Aceh pada tahun 2004, dan tsunami Palu pada tahun 2018. Untuk meminimalisir dampak dari tsunami berbagai penelitian dan upaya telah dilakukan, terutama setelah tsunami Aceh. Indonesia telah mengembangkan tsunami early warning system (sistem peringatan dini tsunami) dengan sistem berupa tsunami buoy.
Di sisi lain, Indonesia merupakan penghasil karet alam terbesar di dunia. Namun, sekitar 75% produksi karet alam Indonesia diekspor dalam bentuk bahan baku berupa technically specified rubber (TSR) dan ribbed smoked sheet (RSS). Seperti diketahui kebanyakan bahan baku pelampung pada saat ini menggunakan poli etilena, Polivinil klorida (PVC), karet EPDM dan karet EVA. Maka dari itu, tim pengembangan sistem peringatan dini tsunami ingin memanfaatkan karet alam sebagai bahan baku pelampung tsunami buoy sebagai bagian dari hilirisasi karet alam.
”Namun, karet alam memiliki kelemahan, dimana memiliki ketahanan termal yang kurang baik dan mudah teroksidasi karena memiliki kandungan ikatan rangkap yang tinggi. Untuk mengatasi kelemahan ini, diperlukan modifikasi karet alam. Dalam penelitian ini, saya melakukan pengembangan modifikasi terbaru karet alam. Modifikasi dilakukan dengan mengesplorasi pendekatan higrogenasi dua fasa menggunakan karet alam padat yang dilarutkan dalam pelarut organik dan sumber hidrogen (hidrazin hidrat dan hidrogen peroksida) yang dicampur dengan air,” papar Dody.
Dody menyatakan bahwa pemrosesan kareta alam dapat dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan material karet alam terhidrogenasi, sehingga dapat menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan karet alam sebelum terhidrogenasi. ”Sementara itu, sifat termal karet alam terhidrogenasi tetap sebanding dengan bahan aslinya, dengan peningkatan ketahanan panas dan oksidasinya. Dengan demikian metode dua fasa ini menawarkan potensi untuk meningkatkan sifat ketahanan material kareta alam terhadap panas dan oksidasi untuk aplikasi floater tsunami buoy, dan berpotensi sebagi kandidat bahan baku pelampung sebagai pengganti material Ethyl Vinyl Acetate (EVA) dan poliuretan (PU),” lanjutnya.
Dekan FTUI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Saya sangat mengapresiasi atas penelitian yang dilakukan oleh Dody Andi Winarto. Penelitian ini merupakan terobosan baru yang menjanjikan dalam pengembangan bahan yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan untuk aplikasi kritis seperti tsunami buoy. Penelitian ini tidak hanya membuka peluang baru dalam hilirisasi produk karet alam Indonesia, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pengembangan teknologi mitigasi bencana. Kami berharap penelitian ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.”
Dody Andi Winarto berhasil mempertahankan disertasinya dengan predikat Sangat Memuaskan, dengan IPK 4.00. Beliau merupakan lulusan sebagai doktor ke-72 Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan Doktor ke-565 di FTUI. Sidang promosi ini, dipimpin oleh Prof. Ir. Yulianto S. Nugroho, M.Sc.,Ph.D dengan promotor Prof. Dr. Ir. Mochamad Chalid, S.Si., M.Sc.Eng., dan co-promotor Dr. Chandra Liza. Sementara para penguji terdiri atas Prof. Dr. Ir. Anne Zulfia Syahrial, M.Sc., Dr. rer.nat. Agustino Zulys., Drs. Nofrijon Sofyan, M.Si, Ph.D., Dr. Mohammad Irfan Fathurrohman, Adam Febriyanto Nugraha, S.T., Ph.D.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia