Merancang jaringan infrastruktur transportasi sangat penting terutama untuk daerah dan negara di mana kurangnya perhatian diberikan pada perencanaan sistem transportasi berbasis kepulauan. Penelitian ini mengusulkan sebuah model yang akan digunakan sebagai alat untuk perencanaan strategis transportasi, khususnya dalam perencanaan pembangunan jaringan angkutan barang. Model ini menentukan rencana evaluasi jaringan angkutan barang yang optimal, yang memilih set optimal tindakan dari sejumlah tindakan yang mungkinkan.
Dr. Imam Sonny mempertahankan disertasinya yang berjudul Optimizing Freight Transport Pioneer Network for Connecting Interisland Freight Transport pada sidang promosi doktor yang diselenggarakan pada 19 Juli 2016, bertempat di Ruang Chevron, Gedung Dekanat FTUI. Bertindak sebagai Ketua Sidang adalah Dekan FTUI, Prof. Dedi Priadi, DEA dengan Promotor, Prof. Dr. Ir. Sigit P. Hadiwardoyo, DEA ; Ko-Promotor, Ir. Bambang Susantono, MSCE, MCP, Ph.D dan Prof. Abdellaif BENABDELHAFID dari Universite du Havre, France.
Model ini dikembangkan dalam kerangka masalah rute kapal menggunakan masalah pemrograman dua tingkat, di mana menggunakan teknik multimodal yang tergabung dalam masalah tingkat yang lebih rendah yang secara eksplisit memperhitungkan arus barang, dan kegiatan di dalam terminal (penangan di pelabuhan). Masalah tingkat atas mengoptimalkan kombinasi tindakan tersebut bahwa barang disampaikan dalam terminal dilayani secara maksimal. Opsi tindakan yang layak meliputi jenis sarana transportasi dan pemilihan lokasi terminal yang berbiaya efisien. Jenis masalah dapat dianggap sebagai masalah optimasi kombinatorial, di mana teknik perhitungan evolusi berdasarkan algoritma genetika digunakan sebagai prosedur solusi.
Model ini diuji pada jaringan angkutan barang di Propinsi Maluku Utara, Indonesia, di mana pengembangan angkutan jaringan transportasi yang diinginkan untuk meningkatkan pemanfaatan moda laut daripada kendaraan berbasis jalan. Hasil mengungkapkan bahwa prosedur berdasarkan Genetik Lokal bisa memberikan kinerja yang lebih baik dan memadai bisa menemukan kombinasi terbaik dari tindakan di antara alternatif yang tersedia dengan mengkombinasikan pola distribusi hub and spoke dengan short sea shipping untuk meningkatkan frekuensi kunjungan kapal ke pelabuhan singgah yang dilayani oleh kapal yang sesuai dengan kondisi geografis kepulauan. hasil simulasi perubahan rute dan prediksi peningkatan frekuensi tersebut, terdapat proyeksi peningkatan volume angkutan laut perintis yang berkontribusi terhadap arus barang (keluar dan masuk) ke wilayah sebesar 30%. (Humas FT)