Gilang Ardi Pratama, promovendus program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Risiko Dinamis Berbasis Metode Rough Fuzzy DEMATEL-System Dynamics untuk Meningkatkan Kinerja Biaya pada Proyek Infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera dengan Skema Penugasan.” Disertasi ini dipresentasikan pada sidang terbuka promosi doktor pada Selasa (10/07) dan memfokuskan pada identifikasi dan analisis risiko yang mempengaruhi kinerja biaya pembangunan jalan tol Trans Sumatera.
Dalam realisasi pembangunan jalan tol Trans Sumatera, terjadi peningkatan biaya dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, pembiayaan proyek ini mencapai 169 miliar rupiah per kilometer, sedangkan pada tahun 2022 naik menjadi 203 miliar rupiah per kilometer. Hal ini dikarenakan proyek jalan tol dengan skema penugasan memiliki sifat yang kompleks dan risiko yang dinamis. Namun, di Indonesia, risiko pembangunan jalan tol masih dijadikan sebagai suatu entitas terpisah, sehingga perlu adanya pemodelan yang menjadikan risiko sebagai satu sistem yang mempengaruhi kinerja biaya.
“Sebanyak 38 faktor risiko telah diidentifikasi dalam penelitian ini dengan metode Rough Fuzzy Delphi. Melalui diagram sebab-akibat, teridentifikasi beberapa faktor risiko yang saling mempengaruhi dan memerlukan langkah korektif serta preventif. Dengan menggunakan model berbasis dinamika sistem dan pendekatan Rough Fuzzy DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory), saya mengeksplorasi hubungan antar faktor risiko dan mengidentifikasi pola signifikan dalam dinamika proyek,” tutur Gilang.
Melalui diagram sebab-akibat, Gilang menunjukkan bahwa studi kasus pada proyek jalan tol Indrapura-Kisaran menunjukkan potensi cost overrun sekitar 17-20% dari biaya investasi selama 40 tahun. Oleh karena itu, diperlukan strategi manajemen risiko yang berkelanjutan dan adaptif untuk menjaga keberlanjutan finansial proyek tersebut. Penggunaan model berbasis dinamika sistem dengan pendekatan Rough Fuzzy DEMATEL dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif dan akurat dibandingkan dengan model existing berbasis proses.
“Perbandingan antara model berbasis proses PdT-01-2005-B yang saat ini digunakan dengan model dinamis berbasis metode Rough Fuzzy DEMATEL dan System Dynamics menunjukkan bahwa model dinamis memberikan hasil yang lebih komprehensif dan akurat. Dengan menerapkan kebijakan khusus yang ditargetkan pada lima risiko utama, terlihat bahwa dalam skenario terburuk, mampu mengurangi risiko sekitar 28-31% dari total risiko biaya yang telah diidentifikasi. Hal ini mencerminkan bahwa kebijakan tetap dapat berperan dalam mitigasi risiko, bahkan dalam kondisi yang paling sulit dan penuh ketidakpastian,” ungkap Gilang.
Lebih lanjut, Gilang menuturkan bahwa dampak penerapan kebijakan lebih optimal pada skenario terbaik, yakni penerapan kebijakan mampu mengurangi risiko hingga 43-46%. Skenario ini mencerminkan potensi paling positif dari implementasi kebijakan yang dioptimalkan, menghasilkan dampak yang lebih besar dalam menangani risiko, dan memperkuat ketahanan proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera.
Pada kesempatan lain, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU memberikan tanggapan terkait penelitian ini, “Model risiko dinamis berbasis metode Rough Fuzzy DEMATEL dan System Dynamics yang dikembangkan Gilang tidak hanya menawarkan solusi yang komprehensif dan inovatif untuk mengatasi tantangan dalam proyek jalan tol Trans Sumatera, tetapi juga memberikan wawasan baru dalam manajemen risiko proyek infrastruktur. Dengan adanya temuan ini, diharapkan dapat membantu para pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko secara lebih efektif.”
Pengembangan model risiko dinamis yang diusung Gilang berhasil menjadikannya sebagai lulusan doktor dengan IPK 3.85 dan predikat Sangat Memuaskan. Gilang merupakan Doktor ke-73 yang lulus dari Departemen Teknik Sipil dan Doktor ke-562 di FTUI. Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc.; dengan Promotor, Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.T; dan Ko-Promotor, Dr. Ir. Lukas Beladi Sihombing, M.T. Tim penguji terdiri dari Ayomi Dita Rarasati, S.T., M.T., Ph.D.; Prof. Ir. Krishna Mochtar, S.T., MSCE, Ph.D., IPU; Prof. M. Agung Wibowo, M.M, M.Sc., Ph.D; Leni Sagita Riantini, S.T., MT., Ph.D.; dan Fadhilah Muslim, S.T., M.Sc., Ph.D., DIC.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia