Saat ini kebutuhan energi terbarukan yang terus meningkat serta pencemaran lingkungan akibat luaran limbah yang tidak terkondisikan dengan baik, menjadi isu penting yang hingga saat ini belum terselesaikan secara tuntas. Faktanya rumah sakit telah menjadi salah satu penyumbang terbesar limbah cair. Dimana pada negara berkembang, rumah sakit dapat menghasilkan limbah cair sebesar 200-400L/kapita/hari dengan kandungan polutan yang beracun, non-biodegradable dan infeksius.
Retno Pratiwi, mahasiswa Doktor Program Teknik Kimia FTUI mencoba mendapatkan alternatif terbaik sebagai solusi kedua masalahan tersebut. Dalam disertasinya, Retno menjabarkan riset tentang kombinasi proses fotokatalisis dan elektronkoagulasi yang dijalankan secara simultan untuk mendapatkan kinerja proses yang optimal dalam hal kemampuan penyingkiran polutan terlarut sekaligus dapat memproduksi gas hidrogen.
Disertasi berjudul “Pengembangan Struktur Heterojunction pada Nanokomposit CdS/TIO2 Nanotubes untuk Menyingkirkan Ciprofloxacin dan Produksi Hidrogen Secara Simultan dengan Kombinasi Proses Fotokatalisis-Elektrokoagulasi”, disampaikan Retno pada sidang terbuka promosi Doktor FTUI, Jumat (05/07) di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI.
Retno Pratiwi berhasil mempertahankan disertasinya, dan dianugerahi gelar Doktor dalam bidang Teknik Kimia dengan predikat kelulusan Summa Cumlaude, serta IPK 3,96. Retno Pratiwi merupakan lulusan sebagai doktor ke-75 Departemen Kimia dan Doktor ke-560 di FTUI.
”Saya melakukan penelitian untuk melakukan pengembangan nanokomposit CdS/TNTA (Titania Nanotube Arrays) sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja fotokatalis dalam mendegradasi Polutan Cair Ciprofloxacin (CIP) sekaligus memproduksi gas hidrogen. Dalam pembentukan mekanisme heterojunction dikembangkan melalui dua metode sintetis, yakni PAD (Photoassisted Deposition) dan SILAR (Successive Ionic Layer on Adsorption Reaction),” jelas Retno.
Selanjutnya hasil sintesis dari masing-masing metode diuji kemampuannya untuk memproses limbah cair dan memproduksi hidrogen sistem kombinasi fotokatalisis-elektrokoagulasi. Dengan penggabungan proses elektrokoagulasi dan fotokatalisis, yang sama-sama memiliki kemampuan menyingkirkan polutan organik pada limbah cair sekaligus menghasilkan gas hidrogen, hipotesa mampu meningkatkan efesiensi kinerja proses.
Dari penelitian yang telah dilakukan Retno Pratiwi menunjukan bahwa NaCI sebegai elektroli memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja lektrokoagulasi, dimana penggunaan NaCI 0,0034N mampu meningkatkan perolehan hidrogen dan penyingkiran CIP berturut-turut sebesar 143 mmol/m2 dan 72%.
“Peningkatan kinerja yang lebih signifikan diperoleh Ketika dilakukan proses kombinasi simultan fotokatalisis-elektrokoagulasi, dimana perolehan hidrogen hingga 1372 mmol/m2 plat dan menyingkirkan CIP mencapai 90%. Hal ini menunjukan bahwa kombinasi proses elektrokoagulasi dan fotokatalisis CdS/TNTA dengan heterojuction Z-scheme memberikan efek yang cukup signifikan terhadap produksi hidrogen dan penyingkiran CIP,” ujar Retno.
Dekan FTUI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Kemampuan fotokatalitik yang ditingkatkan dari nanokomposit telah membuka jalan bagi metode yang lebih efektif dan ramah lingkungan untuk membersihkan air dari polutan seperti ciprofloxacin. Selain itu, produksi hidrogen secara simultan menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi krisis energi yang semakin mendesak. Penelitian Doktor Retno Pratiwi merupakan terobosan baru yang sangat menjanjikan dalam mengatasi dua permasalahan lingkungan sekaligus, yaitu pencemaran air dan kekurangan energi. Pengembangan nanokomposit CdS/TNTA untuk mendegradasi ciprofloxacin dan menghasilkan hidrogen secara simultan menunjukkan potensi luar biasa dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk masa depan.”
Sidang promosi ini, dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., dengan promotor Prof. Dr. Ir. Slamet, ST., MT., dan co-promotor Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B. Eng., M.Eng., IPU., dan Muhammad Ibadurrohman S.T., M.T., Ph.D. Sementara para penguji terdiri atas Prof. Dr. Rike Yudianti, Prof. Dr. Jarnuzi Gunlazuardi, Prof. Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D., Dr. Bambang Heru Susanto, S.T., M.T.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia