Geopolimer merupakan salah satu material alternatif yang telah banyak digunakan sebagai material struktural pengganti semen. Abu terbang hasil pembakaran batu bara sebagai prekursor geopolimer mempunyai keunggulan prekursor yang rendah energi.
Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan komposit matrik geopolimer berprekursor abu terbang yang mempunyai kekuatan mekanis dan ketahanan terhadap ekspos temperatur tinggi dengan pengisi berupa serbuk alumina, serta asikular wollastonit, serat karbon dan serat kaca.
Ukuran pengisi yang digunakan tidak lebih dari 150 mikron untuk memudahkan dalam proses pembuatan geopolimer. Jenis prekursor dan pengisi yang digunakan juga menjamin bahwa resin dan komposit geopolimer yang dihasilkan bersifat ramah lingkungan, mudah dalam proses pembuatannya dan bernilai ekonomis yang tinggi.
Dr. Dwi Marta Nurjaya mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Komposit Matrik Geopolimer Berprekursor Abu Terbang untuk Meningkatkan Kekuatan Mekanis dan Ketahanan Panas” pada Sidang Promosi Doktor yang diadakan pada 19 Juli 2016 bertempat di Ruang Chevron, Gedung Dekanat FTUI. Bertidak sebagai ketua sidang adalah Dekan FTUI, Prof. Dedi Priadi, DEA dengan Promotor Prof. Dr. Ir. Anne Zulfia, M.Sc dan Ko-Promotor, Dr. Ir. Sotya Astuningsih, M.Eng dan Prof. Ir. Yulianto S. Nugroho, M.Sc., Ph.D.
Karakterisasi terhadap abu terbang, dan pengisi dilakukan pada tahap awal penelitian dilanjutkan dengan karakterisasi terhadap campuran antara prekursor dan aktivator. Temperatur awal pembekuan dari campuran atau pasta geopolimer membentuk resin geopolimer mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan akhir resin yang dihasilkan.
Kekuatan mekanis komposit sangat dipengaruhi oleh pembentukan cacat selama proses pencampuran dan pembekuan. Jenis atau bentuk dan orientasi dari cacat, arah pembebanan dan terbentuknya ikatan antara matrik dan pengisi merupakan faktor yang mempunyai kekuatan mekanis baik kelenturan fleksural maupun kekuatan tekan.
Penambahan pengisi wolastonit sebanyak 2,50 persen berat mampu meningkatkan kekuatan fleksural sebesar 13,52 persen. Penambahan pengisi alumina sebanyak 7,50 persen berat mampu meningkatkan kekuatan tekan sebesar 26,62 persen.
Setelah ekspos panas, komposit yang mampu mempertahankan kekuatan fleksural dan tekan atau mengalami peningkatan dibandingkan resin geopolimer tanpa pengisi dengan komposit berpengisi serat kaca sebagai komposit yang mempunyai kekuatan terbaik. (Humas FT)