Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali melahirkan doktor baru melalui Sidang Promosi Doktor Program Studi Teknik Kimia (03/10). Saddam Husein resmi meraih gelar doktor dengan predikat Cumlaude (IPK 3,93). Ia menjadi doktor ke-623 yang diluluskan FTUI sekaligus doktor ke-79 dari Program Studi Teknik Kimia FTUI.
Dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan Nanokomposit WO/g-C3N4/TiOz Nanotube Arrays untuk Eliminasi Tetrasiklin dan Tartrazin serta Produksi Hidrogen pada Kombinasi Elektrokagulasi-Fotokatalisis”, Saddam mengangkat isu serius mengenai limbah cair rumah sakit dan industri farmasi yang banyak mengandung polutan berbahaya, seperti antibiotik dan zat pewarna sintetis.
Melalui penelitiannya, Saddam menemukan bahwa limbah tersebut tidak hanya dapat diolah untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan, tetapi juga berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber reaktan dalam menghasilkan gas hidrogen (H₂), yang merupakan energi terbarukan ramah lingkungan.
Penelitian ini mengeksplorasi integrasi teknologi Fotokatalisis (PC) dan Elektrokagulasi (EC) sebagai pendekatan simultan dalam mengeliminasi kontaminan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi hidrogen. Sistem nanokomposit W-CN-TiNT disintesis melalui tiga metode berbeda (CVD, IA, dan IM). Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kombinasi EC-PC mampu mendegradasi zat pewarna sintetis hingga 89,1% dan menghasilkan hidrogen sebesar 226,5 mol/m³. Ketika diaplikasikan pada limbah jamak, efisiensi eliminasi polutan meningkat hingga 94%, dengan produksi hidrogen mencapai 237 mol/m³.
Saddam menegaskan bahwa temuan ini berpotensi menjadi solusi pengolahan limbah farmasi sekaligus pengembangan energi berkelanjutan. “Limbah yang selama ini dianggap sebagai masalah justru bisa menjadi peluang, jika kita mampu mengolahnya dengan teknologi yang tepat. Pendekatan hibrid EC-PC ini menawarkan solusi yang ramah lingkungan sekaligus mendukung transisi energi bersih,” ungkapnya.
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini. “Penelitian Saddam Husein menunjukkan arah riset Teknik Kimia FTUI yang tidak hanya berfokus pada pengendalian limbah, tetapi juga menawarkan solusi inovatif bagi energi terbarukan. Capaian ini menegaskan komitmen FTUI dalam melahirkan doktor yang mampu menjawab tantangan keberlanjutan di tingkat nasional maupun global,” tutur Prof. Kemas.
Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Winarto, M.Sc. selaku Ketua Sidang, dengan Prof. Dr. Ir. Slamet, M.T. sebagai Promotor dan Prof. Dr.Eng. Eniya Listiani Dewi, M.Eng. sebagai Co-Promotor. Adapun tim penguji terdiri atas Prof. Sutrasno Kartohardjono, Ph.D., Prof. Dr. Jarnuzi Gunlazuardi, Dr. Bambang Heru Susanto, S.T., M.T., Muhammad Ibadurrohman, S.T., M.T., Ph.D., dan Dr. Abdul Hamid Budiman, S.T., M.Sc.
Keberhasilan ini semakin memperkuat peran FTUI sebagai institusi pendidikan teknik terkemuka di Indonesia, yang konsisten mendukung riset inovatif demi keberlanjutan lingkungan dan energi masa depan.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia