Perkembangan industri tekstil di Indonesia mengalami pertumbuhan yang semakin pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Namun di sisi lain ternyata hal ini memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, yaitu meningkatnya jumlah limbah tekstil yang sulit terdegradasi di media perairan. Salah satu alternatif pengolahan limbah tekstil yang dewasa ini diusulkan adalah melalui mekanisme/prinsip fotokatalitik. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Fauzi dalam Sidang Promosi Doktor Teknik Metalurgi dan Material FTUI pada Kamis (30/6).
Dalam penelitiannya, Ahmad Fauzi menggunakan salah satu material semikonduktor yang sering digunakan di dalam proses fotokatalitik adalah nanopartikel titanium dioksida (TiO2). “Material ini masih memiliki beberapa keterbatasan, yaitu respon optik yang rendah terhadap energi foton di dalam rentang cahaya tampak (visible range), dan mengalami rekombinasi pasangan elektron-hole yang cepat sehingga menurunkan efisiensi laju degradasi polutan. Untuk mengatasi tantangan tersebut ada beberapa cara yang dilakukan di antaranya: mendoping material nanopartikel TiO2 dengan elemen metal atau non metal dan memodifikasi morfologi TiO2 dari struktur nol dimensi (0-D) nanopartikel menjadi struktur satu dimensi (1-D) nanotube,” ungkap Ahmad.
Dalam penelitiannya, Ahmad melakukan modifikasi nanostruktur titanium dioksida (TiO2) dengan menggunakan mineral ilmenit (FeTiO3) sebagai prekursor alam melalui proses ekstraksi hidrometalurgi, hidrolisis, hidrotermal dan pasca-hidrotermal dikaji. Studi ini mencakup perbandingan modifikasi nanostruktur titanium dioksida dari sintesis (slag ilmenit), komersial (P-25 Degussa) dan hasil ekstraksi ilmenit (titanium oxosulfat) dengan proses perlakuan yang sama.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengolahan mineral ilmenit berupa slag dan filtrat (titanium oxosulfat) dapat digunakan sebagai prekusor alternatif untuk memodifikasi nanostruktur titanium dioksida. Dari berbagai analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil pengolahan mineral ilmenit mampu membentuk nanostruktur TiO2 yang memiliki karakteristik morfologi, sifat struktur kristal dan sifat optik serta perfoma fotokatalitik yang mendekati karakteristik nanostuktur TiO2 komersial,” tutup Ahmad.
Ahmad Fauzi berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Cum Laude pada Sidang Promosi Doktor ini. Ia merupakan Doktor ke-54 yang lulus dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan Doktor ke-453 di FTUI. Sidang promosi doktor ini dipimpin Ketua Sidang, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU. dengan Promotor, Prof. Dr. Ir. Akhmad Herman Yuwono, M.Phil.Eng. dan Ko Promotor, Dr.Latifa Hanum Lalasari S.T., M.T.. Tim Penguji terdiri dari Drs. Nofrijon Sofyan, M.Si., Ph.D, Dr. Ir. Donanta Dhaneswara, M.Si, Dr.-Ing. Reza Miftahul Ulum, S.T., M.T., Dr.-Ing. Alfian Ferdiansyah, S.T., M.T., dan Prof. Dr. Ir. Florentinus Firdiyono.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia