Indah Uswatun Hasanah mempresentasikan penelitian disertasinya terkait penggunaan Lapisan Diamond-Like Carbon dan Rektan Gas LPG untuk meningkatkan performat teknologi mikroforming. Indah adalah mahasiswa di Program Doktor Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Disertasinya yang berjudul “Rekayasa Lapisan Diamond-Like Carbon dengan Metode Plasma Enhanched Chemical Vapour Deposition sebagai Aplikasi Dies Microforming,” dipresentasikan pada sidang Promosi Doktor FTUI yang dilaksanakan pada Kamis (21/11).
Saat ini teknologi mikroforming banyak digunakan di dunia Industri, khususnya untuk memproduksi komponen presisi skala mikro, dalam jumlah massal. Dibandingkan dengan teknologi manufaktur lainnya, microforming memiliki keunggulan, dapat banyak berkontribusi mengurangi biaya produksi. MEM (Micro Electromechanical System) merupakan salah satu produk miniaturisasi hasil mikro forming, contoh produk yang sering kita gunakan seperti IC leadframes, peralatan elektronik, sensor dan hard disk driver. Dilansir dari MEM Pressure Sensor Technology and Market, pertumbuhan kebutuhan MEM akan terus meningkat selama lima tahun kedepan. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan manusia pada device MEM semakin besar.
Pada proses manufaktur faktor gesekan antara permukaan benda kerja dengan cetakan memegang peran penting, karena akan menentukan besar beban dan gaya yang dibutuhkan selama penekanan, umur peralatan, formability benda kerja, dan kualitas produk. Dengan memperhatikan hal tersebut berpeluang untuk meningkatkan performa dari teknologi mikroforming.
”Diamond dan grafit adalah alotrop karbon paling banyak diketahui. Diamon merupakan mineral alam yang paling keras dan tahan aus. Sedangkan grafit memiliki sifat yang lebih lunak. Diamon-like carbon adalah bentk karbon amorf metastabil yang memiliki hibridasi sp3 dan sp2. Surface engineering merupakan metode perlakuan material melalui miniaturisasi tebal yang akan menghasilkan lapisan tipis (Thin Film). Lapisan tipis menawarkan beberapa manfaat yakni, meningkatkan kekerasan, tahan aus, tahan korosi, dan pelapisan yang bertujuan dekorasi dari suatu permukaan,” jelas Indah dalam presentasinya.
Dalam Penelitiannya Indah Uswatun Hasanah melakukan rekayasa lapis diamond-like carbon diatas substrat AISI D2 dengan metode Plasma Enhanched Chemical Vapour Deposition dengan menggunakan Liquid Petroleum Gas (LPG) sebagai sumber gas hidrokarbon dan melakukan variasi parameter temperatur dan tekanan untuk mengontrol sp3/sp2. Selain itu, menggunakan architecture coating dengan double layer dipilih sebagai upaya memperbaiki lapisan single layer. Karakteristik raman dilakukan untuk membuktika pembentukan lapisan diamon-like carbon serta rasio ID/IG (Intensity Graphitic/Intensity Disorder). Penggunaan rektan gas LPG sebagai sumber gas hidrokarbon untuk pelapisan berhasil meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan aus substrat AISI D2, dimana berhasil meningkatkan nilai kekerasan lebih besar yaitu 418,08 HV dibandingkan dengan nilai kekerasan menggunakan gas C2H2 (388,58 HV).
“Pengembangan Lapisan Diamond-Like Carbon menggunakan Metode Plasma Enhanched Chemical Vapour Deposition diharapkan dapat meningkatkan performa dari teknologi mikroforming dengan baik sehingga kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut agar dapat diaplikasikan di dunia Industri manufaktur,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU terkait penelitian ini.
Indah Uswatun Hasanah meraih gelar doktor dengan IPK 3,9 dan predikat Sangat Memuaskan pada sidang promosi doktor ini. Ia merupakan Doktor ke-66 yang lulus dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan Doktor ke-520 di FTUI. Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., dengan Promotor Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA dan Ko-Promotor, Dr. Ir. Donanta Dhaneswara, M.Si., Tim Penguji terdiri dari Prof. Dr.Ir. Myrna Arianti Mochtar, M.S., Prof. Dr. Eng., Prof. Dr. Eng. A. Ali Alhamidi, ST., Mt., Prof. Dr. Ir. Bambang Suharno, Dr. Ir. Jaka Fajar Fatriansyah, M.Eng, IPM., Ir. Rachmat Saptono, M.Sc., PhD.Tech.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia