id
id

Dosen FTUI Manfaatkan Limbah Peleburan Timah Sebagai Aditif Pada Lubrikan

Dr.-Ing. Alfian Ferdiansyah, S.T., M.T., dosen dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material (DTMM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) menciptakan bahan aditif lubrikan (friction modifier) dengan memanfaatkan limbah peleburan timah. Penggunaan SnO2 (timah oksida) nano powder digunakan untuk mengatasi keterbatasan aditif anti aus dan anti gesekan dari aditif konvensional yang belum optimal dalam merespons reaksi kimia dengan substrat.

Motivasi awal dari riset ini adalah fakta bahwa dalam kendaraan, komponen yang saling berkontak adalah kunci agar kendaraan dapat bergerak. Namun, gesekan antar komponen ini seringkali menjadi penyebab utama kegagalan komponen, dengan kerusakan komponen yang disebabkan oleh friksi hingga 82%. Studi yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat bahkan mencatat kerugian hingga $240 miliar per tahun akibat masalah lubrikasi. Akibatnya, industri harus mengalokasikan hingga 15% dari total biaya perawatan untuk mengatasi masalah ini. Padahal, dengan manajemen lubrikasi yang tepat, biaya ini bisa ditekan hingga hanya sekitar 2% dari total biaya perawatan.

Inovasi nanoteknologi yang merupakan terobosan dalam dunia lubrikan ini, merupakan hasil kolaborasi dunia akademik dan dunia industri, dalam hal ini PT Timah Tbk, yang diwakili oleh Fazar Dinata, Muhammad Robby Firmansyah, dan Sabrina Saraswati.

Dr. Alfian mengatakan, “Kerja sama dengan PT Timah Tbk., telah memungkinkan kami merancang partikel nano oksida SnO2 sebagai aditif pada lubrikan. Yang menarik adalah serbuk nano SnO2 yang kami gunakan disintesis dari limbah hasil peleburan timah, sehingga kita mencapai peningkatan nilai tambah. Inovasi ini juga membuka peluang besar dalam pemanfaatan limbah yang mengandung timah, seperti sampah elektronik.”

Pilihan material nano sebagai aditif lubrikan ini didasarkan pada keunggulannya dalam mengatasi kelemahan aditif anti aus dan anti gesekan dari aditif konvensional yang belum optimal dalam berinteraksi dengan substrat. Keuntungan lain dari partikel nano adalah ukurannya yang mencapai rentang nanometer, yang memungkinkan pengaturan gesekan antarmuka yang ideal.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan, “Penelitian dan rancangan ini sangat menarik karena mendalami topik nanoteknologi yang memiliki banyak manfaat. Kami berharap riset ini dapat terus dikembangkan, mengingat dampak positifnya yang dapat membuka peluang besar dalam konteks ekonomi sirkular.”

Inovasi ini telah mengukir prestasi dengan meraih peringkat kedua dalam ajang Think Efficiency 2023 dalam kategori Tribologi. Think Efficiency 2023 adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Shell Indonesia dan Society Renewable Energy Indonesia, yang bertujuan untuk mendorong inovasi yang efisien dan berdampak positif di bidang Energi (teknologi baru, dekarbonisasi dan energy access), Tribologi (koefisien gaya gesek, kecepatan keausan dan pemeliharaan), serta Digitalisasi (sustainable supply chain, optimization and integration dan efisiensi energi). Pengumuman pemenang kompetisi ini dilakukan pada Kamis (19/10).

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X