id
id

Dua Mahasiswa FTUI Sabet Penghargaan di Ajang Purnomo Yusgiantoro Center Paper Competition 2024 Berkat Penelitian Gas Buang

Yusuf Yudhoyuno dan Muhammad Faerel Rizky A., dua mahasiswa Departemen Teknik Kimia (DTK), Fakutltas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2023, berhasil meraih 2nd Winner dan penghargaan Best Presenter di Purnomo Yusgiantoro Center Paper Competition 2024. Mereka, yang tergabung dalam tim Kareem Global, mempresentasikan karya ilmiah berjudul “Alternative Flare Gas Utilization: Sustainable and Cost-efficient Method Through Direct Oxidation and Metal-catalysed Carbonylation.”

Menurut laporan Bank Dunia, aktivitas pembakaran di Indonesia pada tahun 2022 telah melepaskan 163,15 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas rumah kaca. Pembakaran gas buang ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan emisi karbon di atmosfer, yang berdampak buruk pada perubahan iklim dan kualitas udara. Untuk mencapai target Net-Zero Emissions pada tahun 2050, International Energy Agency (2023) menyatakan bahwa aktivitas pembakaran ini harus dikurangi hingga 95% pada tahun 2030.

“Dengan tantangan tersebut, kami memperkenalkan cara baru untuk memanfaatkan gas buang. Kami menggunakan metode yang dapat mengubah metana menjadi metanol dengan efisiensi tinggi (90%) pada suhu rendah. Metanol ini kemudian diolah menjadi asam asetat yang memiliki nilai jual tinggi dengan bantuan katalis iridium,” jelas Faerel.

Asam asetat memiliki nilai jual tinggi karena banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti produksi plastik, serat sintetis, pelarut, dan bahan kimia lainnya. Di Indonesia, asam asetat juga digunakan dalam industri tekstil dan makanan, serta sebagai bahan baku dalam produksi vinil asetat monomer (VAM), yang penting untuk pembuatan lem, cat, dan berbagai produk lainnya. Pemanfaatan asam asetat yang dihasilkan dari gas buang ini tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dengan menyediakan bahan baku penting untuk berbagai industri di Indonesia.

“Kami melakukan penelitian dengan simulasi proses, analisis kelayakan ekonomi, dan proyeksi pengurangan gas buang. Sistem ini diuji menggunakan data dari Lapangan Cinta yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi OSES. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem ini bisa menghasilkan asam asetat dalam jumlah besar, memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan, dan mengurangi emisi karbon secara signifikan dari lapangan minyak,” tambahnya.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU. Menyampaikan, “Gas buang dari industri minyak dan gas di Indonesia menjadi salah satu sumber utama emisi karbon, yang memperparah masalah perubahan iklim global. Oleh karena itu, inovasi yang dapat mengurangi atau memanfaatkan gas buang secara efisien sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Inovasi dari Yusuf dan Faerel ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan tersebut, sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.”

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X