enid
enid

Dua Tim Mahasiswa DTMM-FTUI Raih Juara di Ajang MINERBA Convex 2025

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Dua tim mahasiswa dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI, yakni Tim CLEANers dan Tim GREENers, berhasil meraih Juara 1 dan Juara 3 pada ajang Lomba Poster Ilmiah MINERBA Convex 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Kompetisi yang berlangsung selama dua bulan (Agustus–Oktober 2025) ini merupakan bagian dari MINERBA CONVEX 2025: Mineral & Batubara Convention-Expo, yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk menampilkan inovasi dalam bidang energi dan mineral. Dari lebih dari 50 tim peserta (sekitar 150 mahasiswa), kedua tim FTUI berhasil menembus babak final dan membawa pulang gelar juara. 

Tim CLEANers yang beranggotakan Josafat Pasaribu, Benaya Obednego Sirait, dan Brillian Mozza (Teknik Metalurgi dan Material 2022) mengembangkan inovasi berjudul “CLEAN: Strategi Ekstraksi Skandium Berkelanjutan dari Limbah Red Mud guna Mendukung Hilirisasi Mineral dan SDGs di Indonesia.” 

Melalui pendekatan C.L.E.A.N (Circular, Low-emission, Efficient, Affordable, and Natural), tim ini berhasil mengembangkan strategi ekstraksi skandium dari limbah red mud menggunakan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai reduktor ramah lingkungan. Hasil penelitian mereka menunjukkan efisiensi ekstraksi skandium mencapai 99,3%, dengan proses pemurnian dan regenerasi bahan yang menciptakan sistem loop tertutup berkelanjutan. 

“Inovasi ini menunjukkan bahwa limbah industri sebenarnya bisa menjadi sumber daya baru yang mendukung ekonomi sirkular,” ujar Josafat, ketua tim CLEANers. 

Sementara itu, Tim GREENers yang terdiri dari Josafat Pasaribu dan Renanda Wafi Fakhri (Teknik Metalurgi dan Material 2022) mengusung karya bertajuk “GREEN: Pengolahan Optimum Red Mud untuk Desulfurisasi Gas dan Sintesis Geopolimer Berbasis Keberlanjutan.” 

Riset ini menghadirkan solusi nol residu (zero residue), di mana red mud dimanfaatkan secara optimal untuk menyerap gas SO₂ secara signifikan dan kemudian diolah menjadi geopolimer ramah lingkungan. Produk geopolimer yang dihasilkan memiliki kekuatan tekan yang kompetitif dibandingkan semen konvensional, dengan keunggulan emisi CO₂ yang jauh lebih rendah sehingga menjadikannya alternatif material bangunan yang unggul. 

Menurut Renanda, “Kami ingin menunjukkan bahwa pendekatan interdisipliner dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan, bahkan di bidang teknik material yang sangat teknis.” 

Dekan Fakultas Teknik UI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian para mahasiswa. 

“Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa FTUI tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu keberlanjutan dan masa depan industri hijau. Inovasi mereka mencerminkan semangat engineering for sustainability yang menjadi ruh dari pendidikan teknik di FTUI,” ujar Prof. Kemas. 

Beliau juga menambahkan bahwa riset-riset semacam ini menjadi bukti nyata kontribusi FTUI dalam mendukung transisi energi nasional dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

X