id
id

EVSafe Indonesia dan FTUI Gelar Workshop EV Breakdown: Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Kendaraan Listrik

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bekerja sama dengan EVSafe Indonesia menyelenggarakan EV Breakdown: Safety Awareness Workshop pada Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di Integrated Creative Engineering Learning Lab (i-CELL), FTUI, Depok. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam membangun pemahaman masyarakat terhadap tantangan keselamatan kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Melalui workshop ini, peserta diajak untuk mengenal lebih dalam berbagai penyebab mogok pada kendaraan listrik, serta langkah-langkah penanganannya yang berbeda dengan kendaraan konvensional. Isu-isu yang dibahas meliputi fungsi kritis aki 12 volt, gangguan pada sistem pengisian daya, hingga risiko eksternal seperti kabel kendaraan yang digigit tikus, fenomena yang kerap terjadi akibat penggunaan material berbasis organik dalam kabel EV.

“Saat ini, masyarakat masih memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai karakteristik teknis kendaraan listrik. Workshop seperti ini menjadi sangat penting untuk mendukung adopsi EV secara aman dan berkelanjutan, Sebagai institusi pendidikan teknik, kami memiliki tanggung jawab untuk membekali masyarakat dan tenaga profesional dengan literasi yang memadai dalam menghadapi transformasi teknologi transportasi,” ujar Prof. Dr. Ir. Kemas Ridwan Kurniawan, M.Sc., selaku Dekan FTUI.

Salah satu pembicara utama dalam kegiatan ini, Mahaendra Gofar, Sustainability Mobility Expert dan Co-Founder EVSafe Indonesia, menekankan pentingnya memahami perbedaan mendasar antara EV dan kendaraan konvensional. “Transisi ke kendaraan listrik harus disertai dengan pemahaman baru. Kita tidak bisa memperlakukan EV seperti mobil biasa, dan itu bukan kelemahan, tetapi karakter unik yang harus kita kenali,” ungkapnya.

Workshop juga membahas teknik penanganan darurat EV yang aman, seperti penggunaan flatbed untuk evakuasi dan prosedur jump-start yang hanya boleh dilakukan dari kendaraan berbahan bakar ke EV, bukan sebaliknya. Informasi ini dinilai krusial mengingat semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik di Indonesia.

Acara ini ditutup dengan penekanan bahwa keselamatan EV bukan hanya tanggung jawab teknisi atau produsen, tetapi juga pengguna. Literasi publik yang baik akan menjadi fondasi bagi ekosistem kendaraan listrik yang aman, andal, dan berkelanjutan.

***

Kantor Komunikasi Publik

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X