Pada Jumat (28/6), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), melalui Unit Wirausaha dan Inovasi, melanjutkan program kewirausahaannya melalui kegiatan On-Boarding Technopreneurship Camp. Kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan pelatihan entrepreneurship bagi para pesertanya. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Smart Meeting Room Gedung Dekanat FTUI.
Mengawali kegiatan, Kepala Unit Wirausaha dan Inovasi, Dr. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng. menyampaikan sambutannya, “Saya bersyukur, kegiatan Technopreneurship Camp ini berjalan sesuai rencana kita. Semoga, dalam 3 bulan ke depan kita dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan menghasilkan wirausahawan-wirausahawan muda dari Fakultas Teknik maupun dari fakultas lainnya.”
Seperti yang disampaikan oleh Dr. Sahlan juga, program technopreneurship ini sudah berjalan selama 3 tahun. Setiap tahunnya, jumlah peserta mengalami peningkatan. Di tahun pertama diikuti oleh 8 kelompok, tahun kedua meningkat menjadi 10 kelompok, dan di tahun ketiga ini terjadi peningkatan drastis, diikuti oleh 24 kelompok.
Berikutnya, Program Manager Wadhwani Foundation, Dita Mayasari memberikan pemaparan terkait Wadhwani Foundation secara daring. Dita menjelaskan Wadhawani Foundation adalah organisasi non-profit dari USA, yang didirikan oleh Dr. Romesh Wadhwani, seorang Indian-American. Wadhwani Foundation memiliki misi untuk mempercepat pertumbuhan lapangan kerja di negara-negara berkembang dan memungkinkan jutaan orang memperoleh upah yang mencukupi kebutuhan keluarga dan menjalani kehidupan yang bermartabat. Kini, Wadhwani Foundation telah memiliki 7000 lebih ventures, melatih 1200 lebih dosen, bekerja sama dengan 800 lebih institut, memiliki 100 lebih inkubator, dan hadir di 15 negara yang terbagi di 3 benua. Wadhwani Foundation sendiri telah hadi di Indonesia sejak 2015.
Selanjutnya, kegiatan inti diisi oleh pemateri dari Wadhwani Foundation, Ade Idris. Ade memulai pemaparannya dengan perkenalan dengan para peserta, dengan membagikan ide yang dikembangkan oleh peserta. Ade selanjutnya memberikan materi bertema Entrepreneurial Thinking dengan judul NextGen Ignite 3.3. Dalam materinya, Ade memaparkan hal-hal terkait bagaimana cara berpikir a la entrepreneur. Misalnya saja, bagaimana para peserta dapat menemukan gaya entrepreneurnya masing-masing melalui pengidentifikasian masalah yang layak untuk ditemukan solusinya. Pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan prinsip Design Thinking, yang sebelumnya pernah dibahas pada kegiatan Technopreneur Spark, dilanjutkan dengan brainstorming, hingga mengembangkan model bisnis.
Pada sesi terakhir, Ade membimbing para peserta untuk membuat akun National Entrepreneurship Network-Indonesia, atau disingkat NEN. NEN, atau disebut juga Jaringan Wirausaha Nsional, adalah sebuah sarana yang diusung oleh Wadhwani Foundation sebagai penyelenggaraan kursus praktisi tentang kewirausahaan untuk mahasiswa magister dan lulusan juga para profesional.
Di lain kesempatan, Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyampaikan pendapatnya, “Program technopreneurship ini telah menerima pencapaian yang luar biasa. Saya berharap, ke-24 kelompok yang ikut serta, bisa menjadi kelompok yang unggul dan bisa mengikuti global jury yang dilaksanakan Wadhwani Foundation.” Beliau juga menekankan bahwa entrepreneurship merupakan salah satu strategi utama dekan, karena penting untuk masa depan Indonesia. Menurutnya, dengan meningkatkan kemampuan technopreneurship, mahasiswa tidak hanya akan siap menghadapi tantangan global, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan memajukan perekonomian Indonesia.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia