Forum Indonesia Arsipelago UI diresmikan bertepatan dengan peluncuran buku Negara Arsipelago Indonesia 2045, pada Jumat (10/11) lalu. Bertempat di Smart Meeting Room Gedung Dekanat FTUI, acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), dan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Kegiatan peresmian ini dibuka oleh Idris Hadi Sikumbang, ST. M.Eng, MSi., penulis buku Negara Arsipelago Indonesia 2045, ia menuturkan “Momen ini mengingatkan saya pada 20 tahun silam, tepat di hari dan tempat yang sama, kami ABG (Academician, Businessman, and Government) bersatu padu dalam mengatasi keresahan akibat banyak berkibarnya bendera asing di perairan Tanjung Priok kala itu. Dari adanya permasalahan tersebut, ABG kemudian terus menjadi tempat beraksi dalam upaya memperjuangkan kemajuan maritim Indonesia. Niat baik kami memiliki energi yang positif dalam membangun kesatuan dan perjuangan yang tidak mudah perjalanannya. Kami bersatu dalam kata “kedaulatan” yang kemudian menjadi semangat yang berkobar dalam memperjuangkan maritim Indonesia. Kami percaya forum ini akan menjadi sarana dalam mempersiapkan Negara Arsipelago Indonesia 2045.”
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FTUI, Prof. Yanuar, turut memberikan sambutannya dalam peluncuran buku dan peresmian forum Arsipelago Indonesia UI, “Ini adalah momen istimewa. Peresmian forum dan peluncuran buku ini menjadi pengingat bahwa Indonesia memiliki keunggulan di sektor maritim yang perlu didukung kemajuannya. Mari kita dukung forum dan karya ini. Semoga menjadi titik awal untuk masa depan cerah, keberlanjutan, dalam memperkuat bidang kemaritiman Indonesia.”
Dilanjutkan dengan sambutan utama dari Menteri Perhubungan RI, yang diwakili oleh Dirjen Perhubungan Laut RI, Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc., bahwa “Forum ini akan mengakomodasi dalam upaya mendudukan pulau, mineral, dan komoditi. Bagaimana kita mendiskusikan tentang cara Indonesia memandang dunia dan dunia memandang Indonesia. Mudah mudahan upaya kita ini dapat membuat kesadaran pada masyarakat bahwa laut juga menjadi aspek penting dalam keberlanjutan Indonesia.”
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan piagam Arsipelago Indonesia dan juga penyerahan buku Negara Arsipelago Indonesia 2045 oleh Prof. Abimanyu kepada tamu undangan secara simbolis.
Sesi yang ditunggu adalah pemaparan buku oleh penulis Negara Arsipelago Indonesia 2045, Prof. Dr. Ir. Abimanyu Takdir Alamsyah, Dipl.DP., MS., “Edukasi tentang arsipelago Indonesia adalah hal yang penting. Di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, tematik, penelitian, dan hasilnya adalah pengabdian untuk masyarakat. Konteks arsipelago sudah tercantum dalam lagu Indonesia Raya, yang jelas menyatakan bahwa negeri ini adalah tanah air. Tanahnya adalah pulau, airnya adalah laut. Fakta ini adalah jati diri Bangsa Indonesia, suatu hierarki yang tidak bisa dilepaskan. Jadi, sudah harus dirumuskan arsipelago Indonesia itu mengenai keadaan sejak hari ini, dan apa yang akan terjadi dalam 20 tahun ke depan menuju 100 tahun Negara Indonesia,” ungkap Prof. Abim.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Pembukaan Forum Archipelago UI menjadi langkah yang sangat relevan dalam konteks posisi Indonesia di dunia. Sebagai bangsa kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya, sumber daya alam, dan potensi inovasi, Indonesia memiliki peran penting dalam mewujudkan solusi untuk tantangan global. FTUI sebagai lembaga pendidikan tinggi yang unggul di bidang teknik dan ilmu terapan memiliki tanggung jawab besar untuk berperan aktif dalam pengembangan keilmuan dan teknologi yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan dunia.”
Arsipelago Indonesia merupakan hal yang penting di mata dunia. Bangsa Indonesia tidak bisa memungkiri bahwa sebagai negara arsipelago, laut adalah sumber daya yang utama. Kondisi ini adalah hierarki yang kuat. Pada suatu pertanyaan mengenai teori apa yang mendasar bagi Bangsa Indonesia ketika membangun Republik, sesungguhnya ada di dalam definisi dari arsipelago itu. Ketika Republik Indonesia tidak menjadikan kepulauan yang dikelilingi oleh perairan ini menjadi sesuatu yang utama, jalan cerita negara akan berakhir.
Indonesia adalah sebuah negara yang berperan besar dalam posisinya sebagai presidensi G20. Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia ekonomi Utara, Selatan, Barat, dan Timur tidak bisa lepas dari negara ini. Tiongkok dengan Laut Cina Selatan yang berhampiran dengan sejumlah negara, sangat terkait erat dengan Indonesia.
Forum Arsipelago Indonesia UI akan menjadi wadah bagi akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah dalam upaya memajukan kemaritiman Indonesia. Forum ini siap menjadi sarana mempersiapkan Negara Arsipelago Indonesia 2045. Kantor Arsipelago Indonesia UI sendiri bertempat di Gedung Integrated Creative Engineering Learning and Lab (i-CELL) FTUI.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia