id
id

“Framing the Nature” Karya Pengmas Arsitektur FTUI Turut Meriahkan Festival Flona 2022

Tim Program Pengabdian Masyarakat Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut memeriahkan penyelenggaraan Festival Flona 2022. Pameran ini kembali diadakan pada tahun 2022 setelah tertunda lama akibat pandemi COVID-19 dengan mengangkat tema “Ruang Ketiga”.

Festival Flona 2022  merupakan kegiatan Pameran Flora dan fauna (Flona) koleksi Taman Margasatwa Ragunan  yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan dan Pertamanan Provinsi DKI Jakarta. Festival ini dilaksanakan di Kawasan Taman Lapangan Banteng, Jakarta.

Tim Pengmas DA FTUI dipimpin oleh Dr.-Ing. Yulia Nurliani Lukito, ST, MDes sebagai ketua tim dan beranggotakan para alumni Departemen Arsitektur FTUI, yaitu Nadya Fatin, S.Ars., Gita Advenia, S.Ars., dan Gusti Ayu Nadya, S.Ars.

“Dengan perkembangan dunia digital yang pesat akibat adaptasi masyarakat terhadap pandemi, festival flona 2022 berpotensi menjadi penyambung antara masyarakat sebagai komunitas, alam dan teknologi. Kami berharap  pameran ini dapat menjadi wadah edukasi untuk segala lapisan masyarakat mengenai konservasi satwa dan fauna di Indonesia sesuai dengan visi misi taman margasatwa Ragunan. Selain itu, edukasi yang kami kami harapakan dapat melalui peningkatan engagement pameran dengan media sosial,” kata Dr.-Ing. Yulia Nurliani Lukito.

Selain memamerkan koleksi Flora dan Fauna, pada Festival Flona 2022 terdapat pameran informatif dan menarik untuk anak- anak, remaja, dan keluarga dengan konsep “framing the nature’ yang membuat pengunjung merasakan dalam suasana alam. Para pengunjung akan diajak mengenal binatang melalui permainan real-sized paw comparison, “paw hunting”, dan flora-fauna zoning. Dengan permainan ini, diharapkan pengunjung dapat belajar sambil bermain, serta dapat menjadi objek foto instagramable menarik bagi keluarga.

Flona Framing Nature 2022 mengusung visi menjadikan Taman Margasatwa Ragunan seperti kebun binatang di negara maju yang dihuni oleh satwa-satwa yang sejahtera. Selain itu, ada tujuh misi yang dibawa, yakni meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa meningkatkan kualitas pendidikan lingkungan, meningkatkan hubungan ilmiah dengan universitas, instansi terkait, dan lembaga konservasi, meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia, meningkatkan hubungan antar Lembaga Konservasi di dalam dan luar negeri melalui program tukar menukar satwa, meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung, dan meningkatkan cinta satwa kepada masyarakat.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X