enid
enid

FTUI dan PT Nindya Karya Jalin Kolaborasi Penelitian untuk Perkuat Hilirisasi Inovasi 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) terus memperluas jejaring kolaborasi riset dengan menggandeng dunia industri. Pada Jumat (19/09), FTUI menggelar pertemuan perdana bersama PT Nindya Karya (Persero) untuk menjajaki rencana kerja sama riset dan pengembangan hilirisasi inovasi. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Pimipinan, Dekanat FTUI dan dihadiri oleh jajaran pimpinan FTUI, diantaranya Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FTUI, Dr.-Ing. Ir. Dalhar Susanto. Sekretaris Unit Perencanaan, Pengawasan Kinerja, dan Modernisasi Pendidikan, Dr. Miktha Farid Alkadri, S.Ars., M.Ars. Serta tim Riset dan Pengembangan PT Nindya Karya. 

Diskusi utama berfokus pada penyusunan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) sebagai dasar kolaborasi. Kerja sama ini diharapkan menjadi pintu masuk untuk memperkuat riset, mendorong inovasi, dan mempercepat proses hilirisasi hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan industri. 

Dalam sesi diskusi, Dr.-Ing. Ir. Dalhar Susanto, menekankan pentingnya sinergi antara universitas dan industri. “Kami menyadari bahwa riset tidak bisa dilakukan sendiri tanpa keterhubungan dengan dunia praktik. Industri dan universitas saling membutuhkan. Karena itu kami menyambut baik ajakan PT Nindya Karya untuk berkolaborasi,” ujarnya. 

Dr.-Ing. Ir. Dalhar Susanto menambahkan, kerja sama ini tidak hanya menyasar kegiatan penelitian, tetapi juga membuka peluang program studi lanjut (continuing study) bagi karyawan PT Nindya Karya. Ia menekankan bahwa mahasiswa program magister yang menulis makalah dalam skema kolaborasi ini dapat mencantumkan afiliasi ganda—Universitas Indonesia dan PT Nindya Karya—sehingga hasil publikasi dan paten dapat dihitung sebagai Key Performance Indicator (KPI) perusahaan. 

Dari pihak industri, Arum Sari, Vice President Research and Development PT Nindya Karya, mengungkapkan tantangan yang dihadapi perusahaannya. 

“Divisi riset kami baru berdiri sekitar tiga tahun. Kami masih menghadapi tantangan berinovasi karena ada kesenjangan antara ekspektasi dan realita. Selama ini publikasi kami lebih banyak bersifat internal, sebatas survei dan penerapan proyek. Melalui kerja sama dengan FTUI, kami berharap bisa menghasilkan publikasi eksternal dan riset inovatif yang diakui secara akademik,” jelasnya. 

Arum menilai, kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti FTUI akan memperkuat kapasitas riset Nindya Karya sekaligus mendorong lahirnya paten-paten baru yang dapat diimplementasikan dalam proyek-proyek infrastruktur nasional. 

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., turut menyampaikan dukungannya terhadap rencana kolaborasi ini. “Kemitraan dengan PT Nindya Karya adalah langkah penting untuk mempercepat hilirisasi inovasi hasil riset FTUI. Kami yakin sinergi antara perguruan tinggi dan industri konstruksi nasional dapat menghasilkan penelitian yang relevan, bermanfaat, dan berdampak langsung pada pembangunan berkelanjutan,” ujar Prof. Kemas 

Kolaborasi FTUI dan PT Nindya Karya ini menegaskan komitmen kedua pihak untuk membawa riset dari laboratorium ke penerapan nyata. Sinergi kampus–industri ini diharapkan melahirkan inovasi, paten, dan publikasi bereputasi yang memberi dampak langsung bagi pembangunan infrastruktur dan kemajuan Indonesia. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

X