id
id

FTUI dan University of Queensland Bahas Evaluasi Program KKI Teknik Sipil: Cari Solusi atas Penurunan Partisipasi Mahasiswa

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggelar pertemuan strategis bersama University of Queensland (UQ) guna melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Kelas Khusus Internasional (KKI), khususnya pada program studi Teknik Sipil dan Lingkungan (17/06). Pertemuan ini menjadi momen penting untuk menanggapi tren penurunan jumlah mahasiswa FTUI yang melanjutkan studi ke UQ melalui skema dual degree. 

Diskusi yang berlangsung di Ruang Rapat Internasional FTUI ini dihadiri oleh perwakilan dari UQ, yaitu Ms. Angela Li (International Engagement Manager), dan Professor Tom Baldock (Head, School of Civil Engineering). Dari pihak FTUI, hadir Ayomi Dita Rarasati, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FTUI, serta perwakilan dari Kantor Internasional FTUI. 

Salah satu isu utama yang dibahas adalah penurunan partisipasi mahasiswa Teknik Sipil FTUI dalam program dual degree ke UQ. Faktor utama yang diidentifikasi adalah tingginya biaya kuliah di Brisbane, yang dianggap kurang kompetitif jika dibandingkan dengan universitas mitra lain seperti QUT, Monash, dan University of Glasgow. Selain itu, terdapat pula tren mahasiswa yang mengalihkan skema dari dual degree ke single degree karena berbagai pertimbangan pribadi dan akademik. 

Merespons hal tersebut, pihak UQ melalui Faculty of Engineering, Architecture and Information Technology (EAIT) mengusulkan perluasan cakupan kerja sama, termasuk membuka peluang gelar ganda untuk mahasiswa Teknik Lingkungan FTUI di bidang civil maupun environmental engineering di UQ. 

Pertemuan ini juga membahas inisiatif strategis untuk meningkatkan minat mahasiswa, antara lain rencana penyelenggaraan kuliah tamu (guest lecture) secara daring oleh dosen UQ pada akhir Oktober atau awal November 2025. Selain itu, kedua institusi berdiskusi tentang kesetaraan mata kuliah seperti Environmental Phenomena, Fundamentals of Transportation Engineering, dan Reinforced Concrete Design, serta potensi pengambilan mata kuliah seperti Environmental Fluid Mechanics di UQ. 

“Kami melihat kolaborasi dengan FTUI sebagai kemitraan jangka panjang yang sangat berharga. Kami terbuka untuk mengeksplorasi bentuk kerja sama yang lebih fleksibel dan inklusif, serta mendukung mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman pendidikan global yang relevan dan transformatif,” ujar Prof. Tom Baldock. 

Dr. Ayomi Dita Rarasati menambahkan, “Evaluasi ini penting untuk memastikan keberlanjutan program KKI dan memastikan bahwa manfaat dari kerja sama internasional ini tetap dapat diakses luas oleh mahasiswa. Kami berharap diskusi hari ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi dengan UQ dan memberikan opsi terbaik bagi mahasiswa kami.” 

Sebagai langkah lanjutan, FTUI melalui Kantor Internasional (IO FTUI) akan mengirimkan buku panduan akademik terbaru kepada UQ untuk keperluan harmonisasi kurikulum. Kedua institusi juga sepakat untuk memperkuat koordinasi terkait skema intake mahasiswa yang saat ini tersedia pada bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. 

Pertemuan ini menegaskan komitmen berkelanjutan FTUI dan UQ dalam menjaga kualitas akademik dan memperluas akses mahasiswa terhadap pendidikan internasional yang relevan, kompetitif, dan berdampak nyata. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

 

X