Beberapa waktu yang lalu beberapa pohon tumbang di lingkungan FTUI akibat hujan disertai angin kencang. Menyikapi ini, tim K3L FTUI melaksanakan rapat koordinasi keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan (K3L) pada Kamis (02/05) di Ruang Rapat Senat dan Dewan Guru Besar.
Rapat ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Winarto, M.Sc. selaku Kepala Unit Penjaminan Mutu Akademik. Beliau mengatakan, “Saat hujan deras, masalah utama K3 adalah pohon tumbang. Untuk itu, jika mengetahui ada pohon yang rawan tumbang, sebaiknya segera ditebang saja. Kita juga perlu melakukan pengadaan alat potong guna menyikapi masalah ini. Permasalahan lainnya adalah belum adanya K3L listrik, padahal masalah kelistrikan sering kita hadapi. Semoga permasalahan-permasalahan tersebut dapat didiskusikan dengan baik pada rapat koordinasi ini.”
Selain pohon tumbang, potensi risiko K3L lainnya yang mungkin akan dihadapi di lingkungan FTUI adalah kebakaran, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan saat acara, kesehatan mental, kecelakaan laboratorium, pencemaran lingkungan, cuaca ekstrem, serangan hewan liar, tenggelam di danau, dan gempa bumi. Mengingat adanya potensi-potensi tersebut, FTUI berusaha merencanakan serta melakukan tindakan preventif dan represif.
Sebagai bentuk komitmen terhadap implementasi K3L, FTUI wajib mematuhi hukum-hukum SMK3L-AB yang berlaku di Indonesia. Selain itu, FTUI juga harus mematuhi Peraturan Rektor terkait SMK3L. Terdapat dua aturan terbaru dalam Peraturan Rektor, yakni PR No. 15/2023 dan PR No. 16/2023.
“Kita telah mengetahui peraturan-peraturan terkait SMK3L-AB. Selanjutnya, kita perlu membuat struktur organisasi SMK3L-AB, rencana hazard identification assesment of risk and opportunity, rencana pengembangan kompetensi SDM, serta rencana program SMK3L-AB jangka panjang, menengah, dan pendek,” ujar Santoso selaku Koordinator K3L.
Implementasi SMK3L-AB memerlukan peran serta tenaga pendidik, dosen, dan mahasiswa. Oleh karena itu, tim K3L akan menyediakan akses informasi yang cepat, jelas, dan dapat dimengerti, membuat media komunikasi, melaksanakan pertemuan tim secara rutin, mengadakan program pelaporan bahaya dari warga Teknik, serta meningkatkan keterlibatan warga Teknik dalam penyelidikan atau investigasi insiden.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., menyampaikan, “FTUI sudah 80% memenuhi implementasi SMK3L-AB. Akan tetapi, mengingat perubahan cuaca yang tidak menentu, kita perlu mempersiapkan kemungkinan terburuknya. Saya harap semua perencanaan yang didiskusikan terkait SMK3L-AB dalam rapat koordinasi ini dapat segera dilaksanakan dengan baik demi keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan kita.”
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia