Sebagai bagian dari kegiatan Capacity Building bagi tenaga kependidikan, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan sesi Townhall Meeting yang dipimpin langsung oleh Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. Bertempat di Lombok (31/07), sesi ini menjadi wadah dialog terbuka antara jajaran pimpinan FTUI dan para tendik dari berbagai unit dan departemen.
Townhall ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat komunikasi dua arah, menyelaraskan visi, serta membangun sinergi antara pimpinan fakultas dan seluruh tenaga kependidikan. Dalam suasana hangat dan inklusif, para tendik diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi, saran, serta masukan terkait tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Dalam sambutannya, Prof. Kemas menekankan pentingnya peran tendik sebagai pilar utama dalam operasional dan pelayanan akademik FTUI. “Kami percaya bahwa kemajuan institusi tidak hanya ditentukan oleh kualitas dosen dan mahasiswa, tetapi juga oleh kontribusi luar biasa dari para tenaga kependidikan. Townhall ini menjadi ruang untuk mendengarkan suara mereka secara langsung dan membangun budaya kerja yang saling mendukung,” ujarnya.
Dengan semangat partisipatif dan kebersamaan, sesi ini diharapkan dapat memperkuat keterlibatan tendik dalam membangun FTUI sebagai fakultas teknik unggulan berkelas dunia. Townhall menjadi refleksi komitmen FTUI terhadap prinsip tata kelola yang terbuka, transparan, dan humanis.
“Kami ingin menjadikan FTUI sebagai tempat bekerja yang bukan hanya produktif, tetapi juga menyenangkan dan penuh makna. Suara tendik adalah bagian penting dari proses transformasi institusi ini. Melalui sesi seperti ini, kita bangun kultur kerja yang saling menghargai dan terus berkembang bersama,” tutup Prof. Kemas.
Rangkaian kegiatan Capacity Building di Lombok ini tidak hanya menghadirkan sesi motivasi dan pelatihan, tetapi juga memperkuat relasi antarindividu dan unit kerja dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Hal ini sejalan dengan visi FTUI dalam membangun lingkungan kerja yang adaptif, suportif, dan berkelanjutan.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia