enid
enid

FTUI Jadi Tuan Rumah Peluncuran ICCS Youth: Dorong Peran Pemuda dalam Transisi Menuju Net Zero Emission

Pada Kamis (6/3), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan acara peluncuran resmi (kick-off) Indonesia CCS Youth (ICCS Youth) di Auditorium Mochtar Riady Quantum Plaza (MRPQ). Kegiatan ini menandai terbentuknya student chapter pertama di dunia yang secara khusus berfokus pada isu Carbon Capture and Storage (CCS), sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi nasional dan transisi energi menuju Net Zero Emission. 

Peluncuran ini turut menghadirkan sejumlah tokoh penting, seperti Jodi Mahardi selaku Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi serta Staf Khusus Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Belladonna Maulianda sebagai Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center, serta jajaran dekanat FTUI. Acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai organisasi kemahasiswaan di bidang energi, antara lain IATMI SMUI, SRE UI, dan SPE UI, yang menunjukkan antusiasme tinggi generasi muda terhadap isu transisi energi dan dekarbonisasi. 

“Upaya mencapai Net Zero Emission tidak dapat dilakukan secara sektoral atau parsial. Keterlibatan pemuda dalam pengembangan CCS sangat esensial karena mereka adalah agen perubahan yang akan melanjutkan tongkat estafet transisi energi Indonesia,” ujar Jodi Mahardi dalam sambutannya. 

Selain itu, Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center, Dr. Belladonna Maulianda, menegaskan bahwa peluncuran ICCS Youth menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun ekosistem CCS yang inklusif dan kolaboratif. “Indonesia membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang berbasis sains, inovasi, dan kesadaran kolektif. ICCS Youth adalah wadah strategis bagi mahasiswa untuk membangun kompetensi dan jejaring dalam bidang CCS,” jelas Dr. Belladonna. 

“Peluncuran Indonesia CCS Youth di FTUI menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia siap mengambil peran strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Kami percaya, melalui kolaborasi antara akademisi, industri, dan komunitas pemuda, Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage menuju masa depan net zero emission,” ujar Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Dekan FTUI. 

Dalam rangkaian acara, peserta mengikuti berbagai sesi diskusi yang mengangkat topik-topik penting terkait CCS dari perspektif teknis, kebijakan, hingga peran strategis pemuda. Di antaranya adalah sesi “CCS 101 dan Arah Indonesia Menjadi CCS Hub Asia” yang dibawakan oleh Diofanny Swandrina Putri, dilanjutkan dengan paparan Evan Lukas, Ketua IICCS 2025, mengenai pentingnya dukungan komunitas dan keterlibatan pemuda dalam pengembangan CCS. Sementara itu, Ngurah Beni Setiawan dari Divisi Riset IATMI membahas tentang inovasi teknologi CCS serta prospek karier di sektor energi rendah karbon. 

Tak hanya pemaparan materi, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi terbuka yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil. Forum ini menjadi ruang kolaboratif yang memperkuat pemahaman dan sinergi lintas sektor dalam mendukung implementasi teknologi CCS di Indonesia. 

ICCS Youth sendiri dibentuk sebagai platform bagi generasi muda untuk belajar, berdiskusi, dan berkontribusi dalam pengembangan solusi pengurangan emisi karbon melalui teknologi CCS. Dengan meningkatnya perhatian global terhadap teknologi dekarbonisasi, peluncuran inisiatif ini bertujuan memberikan ruang partisipasi yang lebih luas bagi mahasiswa dan pemuda Indonesia. FTUI berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara komunitas akademik dan dunia industri, sekaligus mendorong kolaborasi berkelanjutan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

 

X