Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) melalui unit riset dan pelatihan sibernya, IdCARE.UI, menjalin diskusi strategis bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka menjajaki kerja sama pelatihan dan sertifikasi kompetensi keamanan siber. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat iCell FTUI pada Kamis (08/05) dan dihadiri oleh perwakilan dari IdCARE.UI, BSSN, serta Unit Pengembangan dan Penjaminan Mutu (UP2M) FTUI.
Pertemuan dibuka oleh Manajer IdCARE.UI, Bapak Tides Anugraha, yang membuka diskusi dengan memaparkan potensi kontribusi IdCARE.UI dalam mendukung penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber, termasuk melalui pelatihan dan sertifikasi. IdCARE.UI diketahui telah menjalin MoU dan kerja sama riset dengan BSSN, serta menjadi salah satu pilihan studi lanjutan bagi pegawai BSSN di program magister UI.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam menjembatani kebutuhan industri dan akademik di bidang keamanan siber. Dengan dukungan BSSN, kami berharap dapat melahirkan lebih banyak talenta tersertifikasi yang mampu berkontribusi langsung pada penguatan pertahanan digital nasional,” jelas Bapak Tides Anugraha.
Dari pihak BSSN, Bapak Agus Banudi Suyo dan Bapak Herbakti Nugroho menyampaikan bahwa BSSN telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sejak 2021, bekerja sama dengan BNSP, dan telah mengembangkan 13 jenis sertifikasi keamanan siber dengan fokus pada level dasar dan menengah. Hingga kini, total 1.473 peserta telah diuji, dengan 1.271 di antaranya dinyatakan kompeten. Sertifikasi seperti Junior Pentester menjadi salah satu yang paling diminati. Target nasional BSSN adalah melatih 18.000 SDM pemerintah, meski saat ini baru mencakup sekitar 8.000 orang.
“Kami menyambut baik inisiatif dari FTUI melalui IdCARE.UI. Sertifikasi adalah alat penting untuk memastikan kesiapan SDM menghadapi ancaman siber. Kolaborasi dengan institusi akademik seperti UI sangat krusial dalam memperluas jangkauan dan mempercepat capaian target nasional,” ungkap Bapak Agus Banudi Suyo.
Diskusi turut membahas peluang bagi sivitas akademika FTUI, termasuk dosen dan anggota komunitas pengajar (CAMP) IdCARE.UI untuk memperoleh sertifikasi melalui skema kerja sama khusus. BSSN membuka kemungkinan penggunaan mekanisme PNBP untuk pelatihan non-pemerintah yang dilaksanakan di UI, dengan uji kompetensi tetap dilakukan oleh BSSN.
Bapak Herbakti juga menekankan pentingnya penyusunan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mencakup ruang lingkup kegiatan, termasuk pelatihan berbasis SKKNI dan potensi integrasi dengan sertifikasi internasional seperti EC-Council. Selain itu, BSSN sedang merintis pusat pelatihan resmi (Authorized Training Center/ATC) dan pengembangan program profesi bidang keinsinyuran siber.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak akan menyusun pemetaan kerja sama untuk penyusunan draft PKS, serta menyelaraskan kurikulum pelatihan dengan standar nasional (SKKNI) dan kebutuhan industri.
Melalui langkah ini, FTUI dan BSSN berkomitmen mendorong lahirnya tenaga profesional keamanan siber yang tersertifikasi dan siap menjawab tantangan pertahanan digital nasional.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia