Pada Senin (25/11) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali menyelenggarakan Technopreneur Spark dengan tujuan untuk memberikan edukasi kewirausahaan berbasis teknologi kepada mahasiswanya. Tamu yang diundang kali ini adalah Alif Hikmah Fitri, Chief Executive Officer PT Startup Inovasi Indonesia (Inventing) yang produknya sudah banyak terdapat di lingkungan kampus dan sekolah, yaitu PrintBox. Produk ini merupakan sebuah vending machine yang terhubung dengan website inventing.id untuk memudahkan cetak dokumen. Kegiatan yang dilaksanakan di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI ini mengusung tema Start-Up Endurance: Managing Finance.
Membuka acara, Dr. Kenny Lischer, S.T., M.T. memberikan sambutannya “Kegiatan ini sudah kita lakukan secara rutin dengan jadwal bulanan, dan saya melihat beberapa wajah familiar yang sudah mengikuti kegiatan ini dari acara-acara sebelumnya. Di unit WIN ini, tujuan utama kami adalah untuk mengembangkan startup yang ada di FTUI melalui program inkubasi, yaitu Technopreneurship Camp ini. Bagi mereka yang akan, atau sudah mendirikan startup, kami akan memberikan informasi mengenai peluang pendanaan. Kami berharap, Anda dapat menjadi CEO-CEO baru mengikuti jejak Alif.”
Memasuki sesi materi, Alif memaparkan tentang bagaimana mengatur keuangan dalam mempertahankan keberlangsungan startup. Alif menjelaskan bahwa hingga 90% startup tidak mampu bertahan dalam lima tahun pertama bisnis, dengan 21% mengalami kegagalan pada tahun pertama, 30% pada tahun kedua, dan 50% padan tahun kelima.
“Lebih mengkhawatirkan lagi, statistik sepuluh tahun menunjukkan bahwa 70% sisanya tidak berhasil bertahan selama sepuluh tahun pertama bisnis.” lanjut Alif.
Dari 3 level manajemen keuangan yang disebutkan; Ideation, Bootstrap, dan Scale Up; di sesi ini Alif fokus pada penjelasan terkait Ideation. Dalam tahap Ideation, para pendiri startup dapat melakukan beberapa hal, yaitu mengikuti kompetisi startup, melakukan survey pasar, juga data research.
Di samping itu, Alif juga menjelaskan berbagai biaya dalam membangun startup. Beberapa biaya (costs) yang dijabarkan Alif di antaranya fixed costs, variable costs, capital costs (capex) dan operational costs (opex). “Fixed costs terdiri dari biaya infrastruktur, peralatan, aset, dan lisensi. Sedangkan variable costs terdiri dari gaji pegawai, bahan baku, dan biaya pengiriman.” jelas Alif.
Selanjutnya, diadakan sesi tanya jawab antara peserta dengan Alif. Berbagai pertanyaan dilontarkan terkait pengalaman Alif dalam menjalankan startup. Acara diakhiri dengan penyerahan penghargaan dari FTUI kepada Alif dan foto bersama.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia