Pada Jumat (15/12), Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (ILUNI FTUI) mengadakan seminar bertajuk “Hilirisasi: Industrialisasi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) menuju Indonesia Emas 2045” di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI, Depok. Seminar ini dimoderatori oleh Michael Gabriell Owen (Ketua BEM FTUI), dengan menghadirkan beberapa pembicara, yaitu Bpk. Andi Rizaldi, ST, MM (Kementrian Perindustrian RI), Faisal Basri (Pengamat Ekonomi UI) dan Dr. Deni Ferdian (Ketua Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI). Hadir pula perwakilan tim sukses (timses) dari masing-masing tiga calon Presiden RI 2024 – 2029 sebagai penanggap dalam diskusi.
Terlaksananya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh terjadinya de-industrialiasi dini di Indonesia yang ditandai dengan semakin menurunnya kontribusi industri manufaktur terhadap Produksi Domestik Bruto (PDB). Sumber daya alam di Indonesia, seperti nikel, tembaga, timah, dan aluminium, masuk ke dalam kriteria mineral kritis namun kurang memberi nilai manfaat terhadap negara akibat de-industrialisasi. Di sisi lain, kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan penyerapan tenaga kerja Indonesia, khususnya bidang sains dan engineering, dinilai masih relatif rendah dalam industri berbasis SDA, sehingga saat ini masih terjadi ketergantungan pada pemanfaatan teknologi dari luar negeri. Hal ini diperburuk dengan rendahnya produk-produk inovasi dalam negeri yang diterapkan dalam program hilirisasi Pemerintah.
Beberapa isu utama diangkat dalam diskusi ini. Di antaranya, perlunya peningkatan kualitas investasi di industri berbasis SDA yang berkelanjutan, lambatnya proses alih teknologi, kurangnya produk inovasi, serta lemahnya kesesuaian pengembangan SDM dengan pembangunan industri berbasis SDA. Andi Rizaldi, dalam pemaparannya, membahas visi dan strategi hilirisasi untuk Indonesia Emas 2045. Di lain pihak, Faisal Basri membahas bagaimana hilirasi seharusnya dilakukan demi kemakmuran bangsa Indonesia. Terakhir, Deni Ferdian membahas tentang bagaimana transfer teknologi dilakukan dalam industri smelter di Indonesia.
Kehadiran para perwakilan timses capres diharapkan dapat menjadi penyambung lidah antara hasil diskusi dengan Presiden terpilih 2024. Dengan terpilihnya salah satu calon nanti, diharapkan dapat mengimplementasikan program hilirisasi yang memberikan dampak kebaikan yang lebih besar.
Pada akhir diskusi, Tomy Suryatama menyampaikan 5 harapan (Panca Naraya) yang menjadi rekomendasi dari ILUNI FTUI terkait program hilirisasi. Panca Naraya merupakan hasil diskusi pada ahli di bidangnya yang diharapkan dapat menjadi perhatian untuk para capres 2024. Adapun isi dari Panca Naraya adalah sebagai berikut:
- Membuat dan menjalankan rencana aksi industrialisasi berbasis SDA yang yang kompetitif, adil, berkelanjutan dan dan memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat dan negara.
- Memperkuat kelembagaan dan tata kelola yang lebih baik untuk industri SDA berkelanjutan.
- Membangun sistem informasi industri berbasis SDA yang terintegrasi
- Memperkuat integritas dan kapasitas aparat untuk penegakan hukum yang lebih tegas, adil dan efektif.
- Mempercepat proses alih teknologi dan pengembangan SDM.
“Kami berharap, dengan diadakannya seminar ini, peserta menjadi lebih paham terhadap konsep hilirisasi dan peranannya dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Selain itu, dapat menjadi wadah diskusi untuk pengembangan potensi sektor Sumber Daya Alam (SDA) dalam mendukung hilirisasi industri di Indonesia. Serta, membangun jaringan dan kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait,” ujar Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., Dekan FTUI.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia