Arif Rahman Hakim, mahasiswa program doktor Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik UI (FTUI), berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK 4.00 dengan predikat Cumlaude dan tercatat sebagai Doktor ke-177 dari Departemen Teknik Mesin serta Doktor ke-581 di FTUI pada Rabu (8/1).
Di era transformasi digital yang semakin pesat, organisasi di berbagai sektor menghadapi tantangan besar dalam menjaga keamanan siber. Salah satu ancaman terbesar yang dihadapi adalah insiden kebocoran data. Laporan Data Breach Investigation Report (DBIR) 2024 mencatat lebih dari 10.000 kasus kebocoran data secara global. Kebocoran ini menyebabkan kerugian besar baik secara finansial, operasional, maupun reputasi. Namun, investigasi insiden kebocoran data sering kali terhambat oleh ketiadaan kerangka kerja forensik yang efektif dan efisien.
Dalam disertasinya, Arif Rahman Hakim mengembangkan kerangka kerja forensik digital baru yang disebut KARAFFE (Kalamullah Ramli-Arif Rahman Hakim Forensic Framework for Exfiltration) serta metode berbasis machine learning bernama ARKAIV (Arif Rahman Hakim-Kalamullah Ramli-Advanced Investigation). Inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan dalam investigasi kebocoran data sesuai karakteristik insidennya secara spesifik dan akurat. Arif menuangkan hasil penelitiannya ke dalam disertasi berjudul “Pengembangan Kerangka Kerja Forensik Digital dan Metode Baru berbasis Machine Learning untuk Investigasi Insiden Kebocoran Data”.
“KARAFFE adalah kerangka kerja yang memetakan proses investigasi kebocoran data ke dalam empat fase utama yaitu Infiltrasi, Propagasi, Agregasi, dan Eksfiltrasi. Sedangkan ARKAIV adalah metode prediksi berbasis machine learning yang menggunakan algoritma seperti Random Forest untuk mendeteksi serangan eksfiltrasi data. Dataset yang digunakan dalam ARKAIV telah dimodifikasi untuk mengatasi ketidakseimbangan data menggunakan teknik resampling SMOTEENN, yang terbukti meningkatkan akurasi prediksi hingga 99,7%,” jelas Arif dalam presentasinya.
Pengembangan KARAFFE dan ARKAIV memberikan solusi komprehensif untuk investigasi insiden kebocoran data. KARAFFE mampu memetakan bukti digital ke dalam elemen 5W+1H secara lengkap, sementara ARKAIV meningkatkan akurasi prediksi serangan eksfiltrasi menggunakan machine learning. Inovasi ini diharapkan dapat membantu organisasi dalam mempercepat proses investigasi, meminimalkan dampak kebocoran data, dan meningkatkan kesiapan menghadapi insiden siber di masa depan. Dengan pendekatan yang sistematis dan berbasis teknologi terkini, KARAFFE dan ARKAIV menjadi terobosan penting dalam bidang forensik digital dan keamanan siber.
“Dengan berkembangnya ancaman siber, kebutuhan akan metode investigasi yang cepat, akurat, dan komprehensif semakin meningkat. Saya berharap kerangka kerja KARAFFE dan metode ARKAIV dapat diadopsi secara luas oleh praktisi keamanan siber untuk membantu mengurangi dampak insiden kebocoran data yang semakin kompleks,” ujar Arif.
Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, MSc., Ph.D., memberikan apresiasi terhadap disertasi yang disusun oleh Arif Rahman Hakim, beliau mengatakan, “Penelitian ini menunjukkan bahwa dunia akademik dapat memberikan solusi konkret terhadap isu-isu keamanan siber yang semakin kompleks. Inovasi KARAFFE dan ARKAIV yang dikembangkan oleh Arif Rahman Hakim merupakan bentuk nyata dari pemanfaatan teknologi machine learning dalam memperkuat upaya investigasi insiden siber. Saya berharap hasil penelitian ini dapat diterapkan secara luas, tidak hanya dalam dunia akademik tetapi juga di sektor industri, khususnya dalam meningkatkan kemampuan deteksi dan investigasi kebocoran data.”
Adapun hasil penelitian dipresentasikan dalam sidang terbuka promosi doktor dipimpin oleh Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., sebagai Ketua Sidang, dengan Prof. Dr.-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng., sebagai promotor, serta Dr. Ir. Muhammad Salman, S.T., M.IT., sebagai ko-promotor. Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc., Prof. Dr. Ir. Anak Agung Putri Ratna, M.Eng., Dr. Ruki Harwahyu, S.T., M.T., M.Sc., I Gde Dharma Nugraha, S.T., M.T., Ph.D., Ir. Setiadi Yazid, M.Sc., Ph.D., dan Dr. Bernardi Pranggono, B.Eng., M.DigComms., Ph.D.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia