Boy Attaurrazaq, mahasiswa Program Doktor Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), meraih gelar Doktor dengan predikat summa cum laude dan IPK sempurna 4,00. Capaian ini sekaligus menjadikan Boy sebagai Doktor ke-78 dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan Doktor ke-617 di lingkungan FTUI.
Penelitian disertasinya yang berjudul “Produksi Logam Besi (Fe) dan Titanium Nitrida (TiN) Melalui Reduksi Karbotermik Ilmenit Menggunakan Biomassa Cangkang Kelapa Sawit Segar”, menjadi terobosan baru dalam pengembangan teknologi pirometalurgi berbasis energi terbarukan.
Dalam penelitiannya, Boy berhasil menunjukkan bahwa limbah biomassa dari cangkang kelapa sawit segar (CKS) yang selama ini kurang dimanfaatkan dapat digunakan sebagai reduktor ramah lingkungan untuk menghasilkan logam besi dan senyawa titanium nitrida (TiN). TiN yang dihasilkan bahkan memiliki karakteristik unggul sebagai material fotokatalis dan adsorben, dengan efisiensi degradasi zat warna Rhodamine-B hingga 71% di bawah sinar tampak, menjadikannya sangat potensial untuk aplikasi lingkungan dan semikonduktor.
“Penelitian ini, menggunakan pendekatan simultan antara simulasi termodinamika dan eksperimen aktual, sehingga jalannya reaksi bisa diprediksi dan dikontrol lebih akurat. Ini membuat proses lebih efisien dan bisa direplikasi untuk skala industri,” Jelas Boy
“Indonesia memiliki cadangan ilmenit dan biomassa yang melimpah, namun sayangnya selama ini belum dimaksimalkan. Melalui pendekatan ini, saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa menghasilkan material fungsional dari bahan-bahan lokal,” Lanjut Boy
Selain kontribusi terhadap pengolahan sumber daya alam lokal, penelitian ini juga membawa manfaat besar dalam upaya dekarbonisasi industri logam, sejalan dengan target global menuju net-zero emission. Dengan pendekatan berbasis biomassa, Boy membuktikan bahwa efisiensi proses reduksi logam bisa dicapai sekaligus menekan emisi CO₂ secara signifikan.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., memberikan apresiasi atas capaian tersebut. “Kami sangat mengapresiasi capaian Boy Attaurrazaq yang menunjukkan bahwa riset di bidang teknik metalurgi dan material dapat menjawab tantangan zaman. Penelitiannya membuka peluang besar untuk mengembangkan teknologi rendah karbon melalui pendekatan yang berbasis sumber daya lokal,” Ungkap Prof. Kemas.
Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam sidang terbuka promosi doktor yang dilaksanakan pada 07 Juli 2025 bertempat di Ruang KMT Lantai. 3, Gedung Departemen Metalurgi dan Material, di mana sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Winarto, M.Sc., sebagai Ketua Sidang, dengan Prof. Dr. Eng. Ir. Sri Harjanto sebagai promotor dan Dr.-Ing. Reza Miftahul Ulum, S.T., M.T., sebagai ko-promotor. Adapun dewan penguji sidang terdiri dari sejumlah ahli, diantaranya Prof. Dr. -Ing. Ir. Bambang Suharno, Prof. Dr. Ir. Akhmad Herman Yuwono, M.Phil.Eng., Ir. Jaka Fajar Fatriansyah, M.Sc., Ph.D., IPM., Dr. Ahmad Zakiyuddin, S.T., M.Eng, dan Dr. Ir. Adji Kawigraha, M.T.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia