Ratu Arum Kusumawardhani, mahasiswa program Doktor Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menghadirkan sebuah penelitian yang mengungkap sejarah arsitektur Banten Lama dalam sidang promosi nya. Dengan judul “Sejarah Arsitektur ‘Nagarakuta’ Banten di Abad ke-16 Hingga 17 dan Formasi Keruntuhannya Hingga Abad ke-19,” penelitian ini menelusuri perjalanan kota Banten sebagai pusat perdagangan internasional hingga masa kehancurannya. Sidang promosi doktor ini berlangsung pada 8 Januari 2025 di Makara 04 Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI.
“Penelitian ini berfokus pada konsep “Nagarakuta,” gagasan perencanaan kota yang diadopsi Kesultanan Banten dari pola-pola kerajaan Nusantara, seperti Majapahit dan Demak. Konsep ini mencakup struktur ruang kota, seperti pembagian zona keraton, alun-alun, dan pelabuhan, yang membentuk identitas Banten sebagai kota strategis di jalur perdagangan rempah dunia pada abad ke-16,” kata Arum dalam paparannya.
Melalui filologi naskah kuno, seperti Sajarah Banten Besar dan Sajarah Banten Kecil, serta analisis arsip peta dari abad ke-16 hingga ke-19, Ratu Arum berhasil merekonstruksi formasi fisik dan geopolitik kota Banten Lama. Salah satu temuan penting adalah bagaimana arsitektur kota ini mencerminkan adaptasi terhadap tekanan perdagangan internasional dan konflik kolonial, khususnya pada masa VOC dan Belanda.
Kota Banten mengalami perubahan signifikan dari pusat perdagangan yang ramai menjadi wilayah terpencil akibat eksploitasi kolonial. Keruntuhan Kesultanan Banten dan hancurnya Keraton Surosowan pada awal abad ke-19 menandai peralihan fungsi kota menjadi desa nelayan. “Transformasi ini mencerminkan bagaimana arsitektur tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik, tetapi juga dinamika sosial dan politik,” jelas Arum.
Plt. Dekan FTUI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D. yang juga berlaku sebagai ketua sidang promosi doktor ini menyampaikan bahwa penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah, tetapi juga menawarkan landasan bagi kebijakan pelestarian kawasan Banten Lama. “Studi ini dapat menjadi pedoman dalam konservasi kawasan historis, memastikan warisan budaya Banten tetap hidup dalam konteks modern,” tambahnya.
Dengan penelitian ini, Ratu Arum Kusumawardhani berhasil meraih gelar doktor dengan Predikat sangat memuaskan, IPK 3,96. Dr. Arum tercatat sebagai lulusan Doktor ke-26 Departemen Arsitektur dan ke-580 Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sidang Promosi dipimpin oleh Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D. dengan Promotor Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. dan ko- Prof. Susanto Zuhdi, M.Hum, Sementara tim penguji terdiri dari Prof. Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D.; Dr. Ing. Yulia Nurliani Harahap S.T., M.Des.S.; Ir. Hendarjaya, M.Sc., Ph.D.; Dr. Rini Suryantini, S.T., M.Sc.; dan Dr.Ing. Putu Ayu P. Agustiananda, S.T., M.A.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia