id
id

Kalam Adhiansyah Lutfie Raih Gelar Doktor dengan Riset Optimasi Jaringan LoRa Berbasis Clustering dan Regression

Optimalisasi jaringan Internet of Things (IoT) menjadi tantangan penting di era konektivitas digital. Menjawab tantangan tersebut, Kalam Adhiansyah Lutfie, mahasiswa program doktor Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), mengembangkan pendekatan inovatif untuk memastikan penempatan LoRa-Gateway yang lebih efisien dan andal. Inovasi ini dituangkan dalam disertasi yang dipresentasikan dalam sidang terbuka promosi doktor di FTUI pada Senin (30/06). 

Dalam disertasinya berjudul “Pengoptimalan Penempatan LoRa-Gateway menggunakan Pendekatan Clustering dan Regression berbasis Sebaran End-Devices”, Kalam merancang model algoritma yang mampu memetakan distribusi perangkat end-user dan menentukan lokasi gateway secara presisi untuk mendukung kinerja jaringan berskala luas. Berkat disertasinya, Kalam berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK 3.96, predikat Cumlaude dan tercatat sebagai Doktor ke-184 dari Departemen Teknik Elektro serta Doktor ke-603. 

Kalam menggarisbawahi pentingnya penempatan LoRa-Gateway yang optimal untuk menjamin efisiensi dan keandalan jaringan IoT berskala besar. Ia mengembangkan algoritma Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC) berbasis dua dimensi (2D) dan diperluas ke model 3D dengan mempertimbangkan faktor ketinggian antena. Pendekatan ini disempurnakan dengan integrasi metode hybrid AHC + K-Means, serta evaluasi kekuatan sinyal (RSSI) menggunakan algoritma XGBoost untuk meningkatkan akurasi penempatan. 

“Hingga kini, belum banyak riset yang secara komprehensif mempertimbangkan sebaran spasial end-devices sebagai dasar penempatan gateway. Melalui algoritma yang saya kembangkan, pendekatan adaptif dan berbasis data ini menunjukkan akurasi cakupan jaringan di atas 90%,” ujar Kalam dalam presentasinya. 

Hasil pengujian menunjukan bahwa algoritma AHC yang dikembangkan mampu menghasilkan solusi penempatan LoRa-Gateway dengan akurasi cakupan diatas 90%, dimana pendekatan 3-D dan hybrid memberikan performansi paling akurat meskipun dengan kompleksitas komputasi lebih tinggi. 

Kalam menambahkan bahwa metode ini memiliki potensi luas untuk diimplementasikan dalam pembangunan infrastruktur IoT di berbagai wilayah, termasuk area dengan topografi kompleks. “Harapan saya, penelitian ini dapat menjadi pijakan teknis dalam perencanaan sistem IoT di Indonesia, terutama di sektor publik, transportasi, smart city, dan sistem lingkungan,” tambahnya. 

Hasil penelitian dipresentasikan dalam sidang terbuka promosi doktor yang dipimpin oleh
Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng sebagai Ketua Penguji, dengan Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M. Eng., sebagai promotor, serta Dr. Ir. Prima Dewi Purnamasari, S.T.,M.Sc., sebagai ko- promotor. Tim penguji terdiri dari Dr. Ir. Catur Apriono, S.T., M.T., Ph.D., Ajib Setyo Arifin, S.T., M.T., Ph.D., Naufan Raharya S.T., M.T., Ph.D., dan Dr. Ir. Ian Joseph Matheus Edward, M.T. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

 

X