id
id

Kuliah Tamu Manu Sobti Tentang Globalisasi dan Perubahan Arsitektur di Asia

Pada Rabu (8/5), Program Studi Arsitektur Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengadakan kuliah dengan mengundang dosen dari University of Queensland, Dr. Manu P. Sobti. Beliau memberikan kuliah bertajuk Architecture, Globalization & Change in Asia. Kuliah ini diselenggarakan secara luring di Ruang Multimedia, Gedung Departemen Arsitektur FTUI pada pukul 10.00 – 12.00 WIB dengan peserta dari mahasiswa mata kuliah Sejarah dan Teori Arsitektur.

Mengawali kuliah, Manu menyebutkan tentang buku The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-first Century (2005) – buku terlaris internasional karya Thomas L. Friedman, mengkaji kekuatan perubahan global, terutama di awal abad ke-21. Buku ini menunjukkan bahwa dunia memiliki persaingan yang setara dalam sektor perdagangan, tempat semua pesaing memiliki peluang yang sama. Buku ini juga menyarankan agar negara, perusahaan, dan individu harus tetap kompetitif di pasar global ketika perbedaan sejarah dan geografi semakin tidak penting lagi.

“Meskipun jelas-jelas Asia, transformasi Asia ini memunculkan populasi yang sangat berbeda dibandingkan masa lalu – pandangan dunianya multivalen, tangguh, poli-kultural, dan nomaden global,” ujar Manu Sobti.

Menurutnya, migrasi penduduk yang terus-menerus antar negara-negara global antara tahun 2005 – 2010 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Asia. Hal ini dapat dilihat dari Daya Beli Produk Domestik Bruto dari tahun 1980 hingga 2017 yang terus meningkat secara signifikan.

Di Asia saat ini, perubahan lahan dan lanskap berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kota-kota di Asia mengalami perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut UN, hampur 180.000 orang pindah ke kota setiap harinya, kurang lebih 2 orang setiap detiknya. Contohnya di kota Chengdu, China, populasinya meningkat dari sebelumnya kurang dair 900.000 jiwa di tahun 1950 menjadi lebih dari 14 juta jiwa di masa kini.

Manu Sobti mengakhiri presentasinya dengan memperlihatkan foto-foto perubahan yang terjadi di Gangnam Area, Seoul, serta Desa Bukchon Hanok. Terlihat terjadinya transformasi tatanan perkotaan yang progresif, perubahan yang acak dan berulang terjadi di Gangnam dibandingkan dengan perubahan bertahap di Desa Bukchon Hanok.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengatakan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Manu yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kuliah umum di FTUI. Kehadiran Dr. Manu memberikan perspektif yang mendalam mengenai dampak globalisasi terhadap arsitektur di Asia. Kuliah bertajuk ‘Architecture, Globalization & Change in Asia’ ini sangat relevan dalam memahami dinamika perubahan di kawasan Asia. Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa kami dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia arsitektur global.”

Dr. Manu P. Sobti adalah sejarawan lanskap dan pembicara perkotaan di Dunia Selatan dengan spesialisasi penelitian di Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Associate Professor di School of Architecture & Urban Planning (SARUP), University of Wisconsin-Milwaukee USA (2006-16). Dia memiliki gelar B.Dipl.Arch. dari Sekolah Arsitektur-CEPT (Ahmedabad – INDIA), sebuah SMarchS. dari Massachusetts Institute of Technology (Cambridge – USA), dan gelar Ph.D. dari Sekolah Tinggi Arsitektur, Institut Teknologi Georgia (Atlanta – AS).

Bekerja sama dengan Program Sejarah Seni di Universitas Wisconsin-Madison, dan rekan-rekan SARUP, Sobti mengkoordinasikan Konsentrasi Bangunan-Lanskap-Budaya (BLC) Program Doktor SARUP-UWM (2011-13), menciptakan peluang bagi mahasiswa penelitian di berbagai bidang sejarah arsitektur dan perkotaan dan dalam berbagai lingkungan global. Ia menjabat sebagai Ketua Komite PhD SARUP antara tahun 2014-16, memimpin bidang konsorsium penelitian BLC bertajuk Urban Histories and Contested Geographies.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X