The European International Model United Nations (TEIMUN) 2017 merupakan suatu kompetisi internasional yang berupa simulasi akademik dari sidang Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang diadakan di kota yang menjadi pusat hukum dan pemerintahan internasional, Den Haag, Belanda. Kompetisi yang telah berlangsung selama 30 tahun ini merupakan lomba MUN tertua dan paling bergengsi di kawasan Eropa dan salah satu yang terkenal di tingkat dunia, dimana diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa dari sekitar 70 negara.
Indonesia diwakili oleh beberapa institusi pendidikan, dimana salah satunya ialah Universitas Indonesia yang mengirimkan 5 (lima) perwakilan resmi, diantaranya Juan Octavian Daniel Sidauruk (Teknik Kimia 2013), Dominique Virgil (Hukum 2015), Nadifa Ramadhanty (Hubungan Internasional 2015), Joviana Henza (Hukum 2016), dan Fatih Angling Darmo (Manajemen 2016). Kelima mahasiswa tersebut berkompetisi di empat komite PBB (UN Council) yang berbeda, yaitu Security Council, Human Rights Council, General Assembly, dan Historical Crisis Council. Topik yang didebatkan sangatlah bervariasi, mulai dari isu keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Pada keikutsertaannya di 30th The European International Model United Nations (TEIMUN) 2017, kelima mahasiswa tersebut berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan meraih 5 predikat Best Delegates (Juara 1) di masing-masing komite PBB yang diikuti. Hasil yang membanggakan ini juga membawa Universitas Indonesia menjadi Juara Umum dalam perhelatan akbar tahunan tersebut.
Kemenangan yang didapatkan tidaklah semata-mata diraih dengan mudah, namun melalui persiapan yang sangat matang selama kurang lebih sembilan bulan, yang meliputi proses seleksi, training, dan pre-competition sessions yang sangat intensif. Menurut Daniel, kompetisi tersebut sangatlah berkesan karena dapat mempertemukan ratusan mahasiswa cerdas dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan aktual di kancah global. Seluruh mahasiswa tingkat S1 dan S2 yang terlibat memiliki pengetahuan akademis atau logika yang baik, didukung dengan pemahaman mengenai isu internasional terkini yang memukau serta kemampuan public speaking yang mumpuni, sehingga mahasiswa Indonesia harus berjuang dengan sangat gigih untuk dapat bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa internasional tersebut.
Tak hanya itu, selain menjalani perlombaan yang cukup panjang dan menegangkan selama kurang lebih 7 hari, namun TEIMUN juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk memupuk pemahaman bersama dan rasa kekeluargaan antar bangsa melalui program Global Village dan Social Events (seperti Welcome Drinks, Gala Dinner, Orange Party, Pub Quiz, TEIMUN Anniversary, dan Closing Drinks) yang rutin diadakan setiap hari setelah sesi debat dan MUN berakhir Untuk memperdalam pemahaman dari mahasiswa internasional mengenai Belanda dan kota Den Haag, peserta dapat mengikuti kegiatan Cultural Excursion ke beberapa tempat bersejarah dan objek wisata seperti Museum Mauritshuis, Madurodam, dan Peace Palace. Tak hanya itu, peserta juga dapat mengikuti ekskursi ke beberapa badan PBB dan institusi hukum internasional yang terdapat di kota Den Haag, seperti International Criminal Court (ICC), International Court of Justice (ICJ), dan International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY).
TEIMUN juga dihadiri oleh berbagai pembicara ternama yang merupakan pemangku kepentingan di berbagai institusi global seperti Sigrid Kaag (United Nations Special Coordinator for Lebanon), Hugo Siblesz (Secretary General of the Permanent Court of Arbitration dan The Netherlands’s Permanent Mission to NATO), Eric Povel (Program Officer of NATO), Saskia Bruines (Dutch’s Senior Political Figure), dan Peter Knoope (Deputy Director for National Coordinator of Counter-Terrorism). (Juan Octavian Daniel Sidauruk)