Tiga Mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) menawarkan strategi untuk mengoptimalkan program pengelolaan sampah plastik end-to-end dalam mendukung ekonomi sirkular IPST ASARI. Tim Botebi yang terdiri dari Alya Khanaya (Program Internasional DTI 2020), Irzhafarina Aldayondri (DTI 2020), dan Ruth Vanesa (DTI 2020) berhasil meraih Juara dalam Industrial Engineering Scientific Competition (IESC) 2022 berkat solusi alternatif ini.
ISEEC adalah kompetisi pendidikan tahunan yang terdiri dari kompetisi keilmuan teknik industri, simulation game, dan business case competition yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Indonesia. Kompetisi ini telah diselenggarakan sejak tahun 2001 dan telah berkembang dari awalnya skala nasional menjadi skala internasional untuk semua mahasiswa teknik industri dan sistem di seluruh dunia.
IPST ASARI merupakan pengelola sampah terpadu di Serdag, Cilegon yang berada di bawah bimbingan Chandra Asri. IPST ASARI memiliki kapasitas hingga 8.000 kg sampah plastik per bulan dan mengoperasikan mesin pirolisis dengan kapasitas 100kg/batch. Namun, terdapat berbagai macam permasalahan yang dialami oleh IPST ASARI, yaitu pengeluaran dan pendapatan IPST ASARI masih belum seimbang, produksi IPST ASARI masih jauh dari target, yaitu 24.000 kg plastik di tahun 2024.
“Saat ini, IPST ASARI masih mengandalkan Chandra Asri (secara finansial dan program mereka). Dari permasalahan tersebut, kami merumuskan dua permasalahan, yaitu evaluasi dan strategi pengembangan program IPST ASARI agar dapat berjalan secara berkelanjutan dan strategi pemasaran atau komersial untuk mengkomersialkan produk pirolisis. Kami menyediakan empat alternatif untuk inisiatif ekonomi sirkular IPST ASARI, yaitu program dan kampanye PlasPond, optimalisasi media sosial, penetrasi eco-paving block selling, mendorong nelayan dan buruh pertanian, dan menggunakan bahan bakar plastik,” kata Alya.
“Dari berbagai alternatif tersebut, dapat memprioritaskan program PlasPond untuk meningkatkan citra hijau perusahaan dan juga meningkatkan kesadaran kaum muda terhadap ekonomi sirkular. Alternatif lain yang ingin kami prioritaskan adalah penetrasi komersialisasi eco-paving block. Alternatif ini menjadi fokus utama karena dapat mengatasi penggunaan plastik bernilai rendah sekaligus meningkatkan pendapatan,” ungkap Irzhafarina.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan apresiasinya terhadap raihan prestasi dan alternatif solusi yang diberikan oleh Alya dan tim. “Selamat atas prestasi yang telah diraih. Berbagai alternatif solutif terkait pemecahan masalah di IPST ASARI. Semoga dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pengembangan program IPST ASARI agar dapat terus berjalan secara berkelanjutan.”
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia