id
id

Mahasiswa FTUI Ciptakan Aplikasi Dan Alat Bantu Fisioterapi Mandiri Di Rumah

Tidak semua pasien dapat melakukan maupun memantau secara langsung progres terapi di rumah sakit atau rumah terapi, karena berbagai alasan. Hal ini tentunya menghambat proses pemulihan dan terapi dari pasien tersebut. Tiga mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) merancang inovasi SoleMate sebagai solusi, yang menggabungkan teknologi sensor dan aplikasi untuk mendukung fisioterapi mandiri di rumah.

Amanda Meitashani, Putri Nadia, dan Lulu Afifa, mahasiswa DTI FTUI angkatan 2021 merancang Smart Insole Socks yang dilengkapi dengan sensor tekanan khusus dan aplikasi tracker terhubung dengan SoleMate sebagai aplikasi pelengkap. Data tersebut akan dapat dilihat oleh pasien maupun terapis untuk memudahkan mereka memonitor kemajuan pasien secara real-time dari rumah mereka atau pusat rehabilitasi. Aplikasi ini juga memantau perkembangan mobilitas dan kekuatan gerak kaki pasien.

“Inovasi ini kami kembangkan dengan melihat banyaknya kasus cidera kaki yang terjadi pada atlet atau pasien yang terkena stroke. Biasanya dibutuhkan fisioterapi yang rutin untuk menangani dan mengembalikan kondisi tubuh pasien seperti semula. Akan tetapi cukup banyak pasien yang ternyata tidak dapat mengikuti fisioterapi secara rutin, baik karena kendala waktu, biaya, jarak maupun kondisi lain. Terapi mandiri sebagai alternatif fisioterapi juga terkendala oleh sulitnya monitoring proses fisioterapi mandiri maupun terbatasnya alat yang menerjemahkan parameter perkembangan hasil fisioterapi,” ujar Amanda menjelaskan latar belakang inovasi SoleMate.

Dalam penggunaan SoleMate, terapis tetap memegang kontrol terkait jadwal dan proses fisioterapi yang perlu dilakukan pasien. Pasien melakukan terapi secara mandiri di rumah dengan mengenakan Smart Insole Socks yang kemudian mengirimkan data secara real-time melalui aplikasi SoleMate secara dua arah. Inovasi SoleMate juga memungkinkan pasien untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka dengan lebih efektif, sehingga memudahkan penyesuaian rencana pengobatan dan pemantauan kemajuan.

SoleMate terdiri atas dua komponen, yaitu Smart Insole Socks dan SoleMate, aplikasi terintegrasi yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan menggunakan sensor yang dipasang pada Smart Insole Socks dan memberikan laporan secara real-time pada pengguna mengenai perkembangan fisioterapi mereka. Smart Insole Socks beroperasi dengan sensor FSR dan microcontroller ESP32 yang dapat mendeteksi tekanan permukaan kaki untuk mengukur gait cycle pada pasien dengan cedera kaki maupun pasien stroke. Aplikasi SoleMate dapat membaca dan merekam hasil dari smart insole socks serta memvisualisasikannya menjadi luaran parametrik yang mudah dimengerti oleh pengguna sehingga pengguna bisa memantau perkembangan fisioterapi mereka di rumah.

Untuk mendukung proses fisioterapi mandiri di rumah, aplikasi SoleMate juga dilengkapi dengan fitur- fitur tambahan seperti pengingat jadwal terapi mandiri, tutorial terapi mandiri, konsultasi dengan terapis via pesan, dan perekaman video terapi mandiri. Baik smart insole sock dan aplikasi SoleMate, keduanya mendukung komunikasi yang baik dan pemantauan jarak jauh antara pasien dengan terapis yang mempunyai kendala untuk melakukan terapi secara tatap muka.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., menyampaikan bahwa “SoleMate hasil rancangan mahasiswa FTUI merupakan wujud komitmen FTUI untuk meningkatkan kualitas riset inovasi, pengabdian dan pelayanan masyarakat sehingga berdampak untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desain produk yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi melalui pemanfaatan IoT merupakan wujud kolaborasi modern dan aplikatif dalam perancangan alat yang dapat berguna bagi industri fisioterapi. Bukan hanya canggih secara teknologi, alat dan aplikasi ini pun menjadi bentuk penghematan biaya dan waktu. Kedepannya SoleMate dapat dikembangkan tidak hanya untuk membantu pasien cidera kaki, tapi juga pasien dengan permasalahan dibagian tubuh lainnya yang membutuhkan terapi secara rutin.”

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X