Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) menyelenggarakan kegiatan study case bertema “Should Single Use of Plastic Be Banned?”. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kolaborasi internasional Short Course in Engineering – UI Creates yang mempertemukan mahasiswa dari kedua universitas dalam format pembelajaran interaktif yang diselengarakan di Ruang GK304-306, Gedung GK FTUI (08/08).
Debat ini difasilitasi oleh Dr.Eng. Azizah Intan Pangesty yang memberikan arahan mengenai format, peran, dan aturan main bagi peserta. Mahasiswa dibagi menjadi delapan tim dengan peran berbeda yang merepresentasikan pemangku kepentingan dalam isu plastik sekali pakai, antara lain pemerintah, perusahaan besar, LSM lingkungan, badan pengelola sampah, distributor, produsen plastik, ilmuwan, hingga partai oposisi.
Plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan kemasan makanan, telah menjadi sorotan global karena kontribusinya terhadap pencemaran lingkungan, terutama pencemaran laut. Berbagai negara telah mulai membatasi penggunaannya, namun tantangan tetap ada, mulai dari ketersediaan alternatif ramah lingkungan, kesiapan industri, hingga dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat.
Dalam debat ini, tim pro berargumen bahwa pelarangan plastik sekali pakai merupakan langkah penting untuk mengurangi pencemaran, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan mendukung transisi menuju gaya hidup lebih hijau. Sementara itu, tim kontra menyoroti tantangan praktis, termasuk biaya tinggi penggantian material, keterbatasan teknologi daur ulang, serta dampak ekonomi pada pelaku industri kecil.
Melalui simulasi ini, mahasiswa ditantang untuk menyusun argumen persuasif, melakukan refutasi, serta mengajukan kebijakan strategis sesuai peran masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kemampuan analisis kritis dan komunikasi mahasiswa, tetapi juga melatih mereka untuk memahami kompleksitas pengambilan keputusan dalam isu lingkungan global. Lebih jauh, study case ini menjadi ruang bagi mahasiswa FTUI dan HKUST untuk berdiskusi, bertukar perspektif, dan mengasah kolaborasi lintas budaya.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Melalui simulasi debat dan studi kasus, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berlatih berpikir strategis dan berkolaborasi lintas disiplin. Isu plastik sekali pakai adalah tantangan global yang membutuhkan solusi komprehensif, kami harap kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa FTUI maupun mahasiswa HKUST.”
Dengan adanya kegiatan ini, FTUI menegaskan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar berbasis riset dan kolaborasi internasional, sejalan dengan upaya kampus dalam membentuk generasi muda yang tangguh menghadapi tantangan energi berkelanjutan.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia