id
id

Mahasiswa FTUI Manfaatkan Kulit Pisang dan Fly Ash untuk Filter Air Drainase Tambang

Lima mahasiswa Teknik Lingkungan FTUI 2020 kembali menunjukkan prestasi gemilang dengan penelitian inovatif mereka. Kelima mahasiswa tersebut adalah Muhammad Kafka Alghifari, Aldrin Irsyarasyid, Mohammad Ghaffariy Al-Fairadj, Soebowo Adjinegoro, dan Shafira Anjani Putri. Melalui riset berjudul “The Removal of Heavy Metals in Wastewater Using Combinations of Recycled Materials: The Utilization of Banana Peel and Fly Ash – Bottom Ash (FABA) as Adsorbents to Address Acid Mine Drainage Pollution,” mereka berhasil meraih First Place Gold Medalist pada World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC).

Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan kulit pisang dan fly ash sebagai bahan penyerap untuk mengatasi polusi drainase tambang. Menurut Shafira Anjani Putri, proyek ini berawal dari beberapa skripsi yang membahas tentang adsorben. “Beberapa teman kami menemukan potensi adsorpsi dari material yang biasanya dianggap tidak berguna, seperti kulit pisang kepok serta fly ash dan bottom ash,” ujar Shafira menjelaskan latar belakang penelitian dibawah bimbingan dosen Departemen Teknik Sipil, Dr.-Ing. Sucipta Laksono S.T. M.T.

Tim ini menciptakan reaktor adsorben yang bekerja mirip dengan unit filtrasi pada boiler atau PDAM, tetapi menggunakan bubuk kulit pisang kepok dan abu terbang sebagai material filter. Hasilnya, tim menghasilkan inovasi sebagai solusi yang lebih murah dalam proses fabrikasi material, lebih efektif, memiliki kemampuan menghilangkan logam berat hingga 94,7% dan usia pakai yang panjang (90 hari untuk timbal dan 1 minggu untuk besi dan kadmium).

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., memberikan apresiasinya, “Dampak dan manfaat dari penelitian ini sangat signifikan bagi masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang yang murah dan mudah didapat, solusi ini dapat membantu mengurangi polusi air akibat aktivitas tambang, yang seringkali mencemari sumber air bersih dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar. Selain itu, inovasi ini berpotensi menciptakan peluang ekonomi baru melalui pengolahan limbah menjadi produk yang bernilai guna.”

WSEEC adalah kompetisi yang bergerak di bidang riset dan metodologi riset. Permasalahan yang diangkat pada lomba ini adalah terkait Industri 4.0. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Acara ini digelar di Universitas Pancasila pada 10—16 April 2024.  Terdapat 310 peserta yang mengikuti WSEEC, di antaranya berasal dari Indonesia, Vietnam, Australia, Hungaria,  dan Amerika Serikat.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X