Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Program Doktor Teknik Kimia Fakultas Teknik, Ir. Dicky Haryono, M.Eng., meraih penghargaan The Best Paper for Category Managing Facility- Wide Process Safety Risks pada ajang konferensi internasional Loss Prevention Asia (LPA) 2025, yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, pada 8–9 Oktober 2025.
Konferensi LPA 2025 merupakan forum internasional bergengsi di bidang keselamatan proses industri (process safety) yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) dan PETRONAS. Konferensi ini dihadiri 600 peserta dari berbagai institusi dan perusahaan ternama, seperti UTP, PETRONAS, Total Energies, PTTEP, Shell, ConocoPhillips, Hefei University of Technology, Universitas Indonesia, dan Universiti Kebangsaan Malaysia.
Dalam kesempatan itu, Dicky mempresentasikan karya ilmiah berjudul “Structural Integrity Assessment of RSG-Gas Reactor Tank: A 37-year Safety Verification using Advanced Visual Inspection” yang merupakan hasil penelitiannya di bawah bimbingan Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU (Promotor) dan Dr. Geni Rina Sunaryo, M.Sc. (Co-Promotor).
Ia mengkaji integritas struktural tangki Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS), reaktor riset nuklir terbesar di Indonesia yang telah beroperasi selama 37 tahun pada daya 30 MW. Reaktor ini berperan penting dalam mendukung aplikasi teknologi nuklir di bidang penelitian, pelatihan, pendidikan, produksi radioisotop, pengujian material, dan hamburan neutron.
Dicky berfokus pada tantangan menjaga ketahanan struktural tangki reaktor—salah satu Struktur, Sistem, dan Komponen Keselamatan (SSCs) paling kritis—agar tetap memenuhi standar keselamatan meskipun mengalami penuaan material. Dengan menggunakan peralatan inspeksi bawah air beresolusi tinggi, penelitian ini menyajikan penilaian integritas visual pertama terhadap tangki reaktor RSG-GAS setelah 37 tahun beroperasi.
Hasil inspeksi visual pada 2023 menunjukkan tidak ada cacat struktural kritis pada tangki reaktor meskipun terpapar neutron dalam jangka waktu panjang. Temuan ini menegaskan ketangguhan paduan AlMg3 dalam lingkungan iradiasi nuklir. Anomali permukaan yang ditemukan bersifat minor dan tidak berdampak pada keselamatan operasi.
Penelitian tersebut juga menegaskan efektivitas sistem inspeksi VT-3 dalam penilaian penuaan reaktor serta mendorong penerapan metode ini dalam protokol tinjauan keselamatan berkala. Dengan demikian, penelitian ini memperkuat bukti bahwa operasi reaktor tetap aman dan andal serta memberikan kontribusi penting terhadap strategi manajemen penuaan reaktor riset di tingkat nasional dan internasional.
Hasil penelitian Dicky dinilai berkontribusi signifikan terhadap peningkatan keselamatan operasional dan pencegahan kecelakaan industri, melalui pendekatan manajemen risiko yang komprehensif dan berbasis sains. Ia berharap temuan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional di lingkungan industri. “Penghargaan ini memotivasi saya untuk terus berkontribusi pada pengembangan riset keselamatan reaktor di Indonesia. Dengan dukungan teknologi inspeksi modern dan bimbingan akademik yang kuat, kita dapat memastikan keselamatan fasilitas nuklir nasional sekaligus meningkatkan posisi Indonesia di kancah riset global,” kata Dicky.
Sebagai promotor, Prof. Heri Hermansyah—yang juga Rektor UI—menilai penelitian Dicky memiliki signifikansi yang tinggi dalam konteks pengelolaan penuaan reaktor riset. “Penelitian ini memberikan pembaruan penting dalam pemahaman mengenai integritas material reaktor jangka panjang dan menjadi referensi berharga bagi penguatan sistem keselamatan fasilitas nuklir di Indonesia. Ini adalah contoh nyata bagaimana penelitian doktoral dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan keselamatan dan keandalan teknologi nasional,” ujarnya.
Capaian Dicky menegaskan komitmen FTUI untuk menjadi pusat pengembangan ilmu dan inovasi teknologi yang berdaya saing global, sekaligus menjadi wadah bagi mahasiswa dan peneliti untuk memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan dan keselamatan industri di masa depan.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., mengatakan, “Keberhasilan Dicky menunjukkan bahwa sivitas akademika FTUI memiliki kemampuan riset yang unggul dan berelevansi nyata terhadap isu strategis di bidang keselamatan energi dan industri. FTUI akan terus mendorong kolaborasi riset yang berdampak pada kemajuan teknologi serta keselamatan fasilitas industri nasional,” ujar Prof. Kemas.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia