id
id

Mahasiswa FTUI Usulkan Tiga Strategi Untuk Optimasi Semarang Smart City

Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTS FTUI) memberikan ide strategi untuk optimalisasi Smart City 2030. Tergabung dalam tim 2030 Bahagia, ketiga mahasiswa ini menawarkan strategi optimasi dengan pemanfaatan Public Transport Coverage Area, Fasilitas Transportasi, dan Sistem Mobility as a Service (MaaS).

Wahyu Aji Saputra (angkatan 2019), Almaurizka Verninda (angkatan 2020), dan Hana Nisrina Fathin (angkatan 2020) memilih lokasi Kota Semarang sebagai tempat implementasi strategi optimasi Smart City 2030 .

“Kami memilih Kota Semarang karena kota ini telah memiliki transportasi umum yang melayani first mile dan last mile. Selain itu, Kota Semarang memiliki tipe struktur tata kota yang sesuai dengan teori kota konsentris dengan coverage area existing sebesar 59,84%. Saat ini, terdapat 2 transportasi umum yang beroperasi di Kota Semarang, yaitu Trans Semarang sebagai BRT yang sifatnya berhenti pada halte dan angkot sebagai feeder yang dapat berhenti di mana saja sepanjang rute. Namun, ketersediaan transportasi umum di Kota Semarang ini, nyatanya belum tepat sasaran,” ungkap Wahyu Aji.

Dengan melihat berbagai kondisi Kota Semarang tersebut, disusunlah strategi optimasi untuk mewujudkan Semarang sebagai Smart City 2030 sekaligus meningkatkan konektivitas transportasi umum di Kota Semarang. Startegi pertama adalah dengan penambahan Titik Pemberhentian Bus (TPB). TPB dapat meningkatkan jangkauan Public Transport Coverage Area di Kota Semarang.

“Penambahan TPB yang diusulkan mengacu pada TPB yang ada dan juga demand di beberapa kecamatan. Dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk dan potensi pengguna, kami mengusulkan penambahan 97 TPB di Kota Semarang untuk dapat dimasukkan dalam usulan pengembangan Trans Semarang di beberapa ruas jalan,” kata Almaurizka.

Startegi kedua yang disampaikan adalah optimasi rute angkot. Angkot merupakan transportasi umum yang berperan sebagai feeder di Kota Semarang sehingga rute angkot harus dapat menjangkau berbagai area pemukiman. Dari data area pemukiman Kota Semarang, tim mengusulkan modifikasi pada enam rute angkot dengan menerapkan bentuk trayek yang mengacu pada panduan umum perencanaan jaringan 2020. Dari analisis yang dilakukan secara kuantitatif, terdapat kenaikan persentase coverage area sebesar 5,68%.

Terakhir, startegi ketiga adalah optimasi jalur sepeda. “Kota Semarang saat ini hanya memiliki enam jalur sepeda di jalan protokol pusat kota. Sementara, pengguna sepeda juga cukup banyak di kawasan pinggiran kota. Oleh karena itu, optimasi jalur pesepeda dapat dikembangkan pada kawasan pinggir kota yang dekat dengan pemukiman, sekolah, dan pusat pekerjaan. Harapannya jalur sepeda dapat dimanfaatkan menjadi fasilitas transportasi pengumpan untuk menjangkau moda transportasi umum terdekat,” jelas Hana.

Selain tiga strategi optimasi tersebut, juga terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang Smart City 2030, yaitu Intelligent Transportation System (ITS) dan Mobility as a Service yang dapat menunjang kualitas bermobilitas masyarakat urban, seperti Real-time Traffic Monitor, Integrated ICT, dan Monitor Screen Standalone.

“Strategi optimasi yang dilakukan oleh Tim 2030 Bahagia untuk mengatasi ketersediaan angkutan umum di Kota Semarang adalah bentuk dukungan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Indonesia dan juga menunjang perwujudan konsep Smart City 2030. Dengan mewujudkan konsep ini tentunya akan menjadi tabungan di masa depan untuk mempersiapkan Indonesia yang siap menjadi negara maju dengan berbagai infrastruktur dan sarana transportasi yang unggul,” jelas Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.

Dengan memberikan strategi optimasi ini telah membawa Tim 2030 Bahagia menjuarai ajang Analisis Transportasi tingkat Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tarumanegara. Mereka dinobatkan sebagai peraih juara ketiga, yang diumumkan pada Mei lalu, dengan menyisihkan banyak tim perwakilan dari berbagai universitas di Indonesia.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X