Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), kali ini Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik UI angkatan 2021, Rio Sudwitama Persadanta Kaban, berhasil meraih penghargaan Best Oral Presenter dalam ajang International Conference on Discoveries in Applied Sciences and Advanced Technology (DASAT 2025). Konferensi bergengsi ini diselenggarakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) di Genting Highlands, Malaysia, dengan total peserta sebanyak 102 orang dari berbagai institusi akademik dan industri.
Rio mempresentasikan penelitian berjudul Prediction of Tensile Strength, Hardness, and Melting Point of Nickel and Iron-Nickel Superalloys Based on Composition Using Machine Learning. Penelitian ini berfokus pada penggunaan teknologi machine learning (ML) dan deep learning (DL) untuk memprediksi sifat mekanis paduan super berbasis nikel dan besi-nikel, yang banyak digunakan dalam industri aviasi. Penelitian ini dibimbing langsung oleh Dr. Ir. Jaka Fajar Fatriansyah, M.Sc., IPM, ASEAN Eng.
Paduan super merupakan material yang dikenal karena kemampuannya mempertahankan sifat mekanis pada suhu tinggi. Paduan super berbasis nikel memiliki kandungan nikel sebesar 38– 76%, sedangkan paduan berbasis besi-nikel memiliki kandungan 15–60% besi dan 25–45% nikel. Material ini sering digunakan dalam komponen mesin turbin gas yang beroperasi dalam kondisi ekstrem, termasuk temperatur tinggi, kecepatan rotasi tinggi, dan lingkungan abrasif.
“Dengan menerapkan teknologi machine learning dan deep learning, kami dapat mempercepat proses desain rekayasa material dan meningkatkan sifat mekanis paduan super berbasis nikel dan besi-nikel. Model Artificial Neural Network (ANN) terbukti memberikan prediksi paling akurat, yang memungkinkan kami memodifikasi komposisi paduan INCONEL-718 untuk meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, dan titik leburnya,” tutur Rio.
Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Dekan FTUI mengatakan bahwa hasil penelitian ini memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam berbagai industri strategis di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur, energi, dan transportasi. ”Dalam industri aviasi, paduan super yang lebih kuat dan tahan suhu tinggi akan meningkatkan efisiensi dan ketahanan komponen mesin pesawat buatan dalam negeri. Selain itu, industri pembangkit listrik, khususnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), juga dapat memanfaatkan material ini untuk komponen turbin yang beroperasi pada suhu ekstrem,” jelas Prof. Kemas.
Keunggulan metode machine learning dan deep learning yang dikembangkan Rio terletak pada kemampuannya mempercepat proses optimasi material, mengurangi biaya eksperimen laboratorium, serta memberikan prediksi komposisi material yang lebih akurat sesuai kebutuhan industri. Dengan kemampuan ini, industri dalam negeri dapat lebih mandiri dalam mengembangkan material berkinerja tinggi yang mendukung ketahanan teknologi nasional, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia