enid
enid

Menggali Warisan Budaya: Mapping Intangible Heritage Resmi dibuka di UMRAH

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang resmi membuka International Workshop on Historic Urban Landscape (HUL), sebuah kegiatan kolaboratif berskala internasional yang melibatkan Universitas Indonesia (UI), IPB University, Universitas Trisakti, Universitas Brawijaya, serta mitra global dari Belanda: Cultural Heritage Agency of the Netherlands (RCE), Dutch Centre for Intangible Cultural Heritage (KIEN), dan Heritage Hands On. 

Pembukaan workshop dan public lecture berlangsung pada Minggu (30/11) di Galeri Tamadun Maritim, Gedung Satu Gurindam UMRAH Dompak, menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga 4 Desember 2025. Program ini berfokus pada pendokumentasian dan pemetaan intangible heritage di kawasan historis Tanjungpinang, khususnya Kota Lama (Pecinan) dan Pulau Penyengat. 

Dalam sesi pembukaan, Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., mewakili tim kolaborator menyampaikan laporan awal sekaligus apresiasi kepada UMRAH sebagai tuan rumah. 

Prof. Kemas memberikan penghargaan atas fasilitas yang disiapkan UMRAH serta upaya besar panitia lokal dalam menyatukan berbagai institusi akademik dan mitra internasional dalam satu forum penguatan warisan budaya. 

Beliau juga memperkenalkan komposisi tim kolaborator, yang terdiri dari pakar internasional seperti Peter Timmer dan Jerome (RCE), Sherlien (KIEN), serta mentor dari perguruan tinggi mitra: Dr. Vera Damayanti (IPB University), Punto Wijayanto, M.T. (Universitas Trisakti), dan Khairul (Universitas Brawijaya). 

“Sinergi ini mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai latar belakang institusi. Bersama UMRAH dan mitra Belanda, kita berkomitmen untuk menggali serta menjaga warisan pusaka di Tanjungpinang,” ujar Prof. Kemas, yang menutup laporannya dengan sebuah pantun sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya pantun Melayu yang telah menjadi Intangible Cultural Heritage UNESCO. 

Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi., DEA, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, beliau menegaskan kebanggaan UMRAH dapat menjadi “rumah” bagi kolaborasi akademik berskala internasional ini. 

UMRAH memposisikan Kepulauan Riau sebagai Living Laboratory, tempat para akademisi dan peneliti mempelajari adaptasi dan resiliensi budaya masyarakat maritim. 

“Warisan takbenda di Kepulauan Riau adalah cultural data resources yang sangat kaya. Kehadiran para kolaborator dari UI, IPB, Trisakti, Brawijaya, dan Belanda memperkuat riset mendalam mengenai sejarah budaya maritim,” ujar Prof. Agung. 

Peserta workshop, yang terdiri dari mahasiswa dan peneliti dari berbagai institusi kolaborator, dibagi menjadi empat kelompok kerja. Selama kegiatan berlangsung, mereka akan melakukan observasi lapangan dan pemetaan warisan budaya takbenda di dua lokasi utama: 

  • Kota Lama (Kawasan Pecinan) 
  • Pulau Penyengat 

Sinergi antara perspektif lokal UMRAH dan beragam latar belakang akademis para peserta memberikan ruang pertukaran keilmuan multidisipliner—mulai dari sejarah, arsitektur, perencanaan kota, lingkungan, hingga kajian budaya. 

Sebagai bekal akademik, UMRAH menghadirkan Aswandi Syahri, sejarawan terkemuka, dalam public lecture berjudul “Tanjungpinang: The Beginning as a City”. Ia menelusuri arsip peta kuno dari tahun 1700-an hingga 1820-an untuk menjelaskan perjalanan morfologi kota Tanjungpinang. 

Selain itu, Peter Timmer (RCE Belanda) memberikan materi refleksi mengenai metodologi Historic Urban Landscape sebagai kerangka dasar sebelum peserta turun ke lapangan. 

Pada sesi siang, kegiatan dilanjutkan dengan Quick Scan Pulau Penyengat dan Kota Lama, yang menjadi tahap pemetaan awal sebelum pendalaman warisan budaya takbenda di hari-hari berikutnya. 

Keterlibatan FTUI dalam workshop internasional ini menunjukkan komitmen fakultas dalam memperkuat kolaborasi akademik global, khususnya dalam bidang pelestarian warisan budaya, pendekatan multidisipliner, dan pemanfaatan pengetahuan teknis untuk keberlanjutan kawasan historis. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

X