Gerard Mourou yang memiliki ide dan Donna Strickland yang merealisasikannya, hingga supervisor dan mahasiswa doktoral (University of Rochester 1985) itu kedua-nya berbagi hadiah Nobel pada tahun 2018 atas pencapaian dan penemuan mereka dalam teknik amplifikasi laser yang disebut chirped pulse amplification (CPA) yang memungkinkan peningkatan daya puncak laser dengan faktor 10^3 hingga 10^6 dari daya puncak sebelumnya.
Sejak pengenalan laser, para ilmuwan telah berusaha untuk mengintensifkan berkas cahaya, tetapi hal tersebut dibatasi oleh daya tahan komponen amplifier terhadap insentitas laser yang tinggi (laser induced damage threshold). Untuk mengatasi hal ini, komponen optiks dari laser cenderung berukuran besar, tidak praktis, dan mahal. Teknologi CPA yang ditemukan Mourou dan Donna Strickland mampu mengatasi permasalahan ini.
Dengan teknik chirped pulse amplification, sepasang komponen optiks diffraction gratings membuat komponen frekuensi rendah (panjang gelombang lebih panjang) menempuh jalur yang lebih pendek, sehingga komponen frekuensi tinggi (panjang gelombang lebih pendek) tertinggal di belakang dan dalam domain waktu menghasilkan durasi pulsa laser yang lebih panjang dari aslinya dengan faktor hingga 100.000. Saat pulsa diregangkan, daya puncak menjadi lebih rendah, sehingga energy pulsa laser dapat diamplifikasi untuk menghasilkan energi yang sangat besar dan aman bagi komponen optiks sebelum kemudian dikonsentrasikan kembali, dengan secara efektif membuat semua komponen spektrum cahaya sampai dalam waktu yang sama (diffraction limited). Teori dan praktek lengkapnya dapat dilihat pada kuliah webinar PLOTA 2021 yang dapat diakses pada channel YouTube dengan link https://youtu.be/x4o9_Sfp9kc.
CPA memungkinkan Gerard Mourou untuk memperkenalkan oftalmologi dengan menggunakan pulsa laser femtosecond yang bermanfaat bagi satu juta pasien per tahun untuk operasi kornea dan katarak. CPA juga menjadi basis teknologi laboratorium laser facility besar di dunia dari mulai dari Lawrence Livermore National Laboratory (USA) sampai GIST CoReLS (Korea Selatan). Gerard Mourou sendiri menjadi founder dari Extreme Light Infrastructure, project pan-Eropa yang membangun tiga pillar fasilitas laser berdaya tinggi dengan durasi pulsa ultra-pendek di Republika Ceko (ELI-Beamlines), Hungaria (ELI-ALPS), dan Romania (ELI-NP).
Dengan pengalaman dan pandangan visi ke depan yang panjang, Gérard Albert Mourou yang lahir pada Juni 1944 di kota Albertville, Prancis. menyelesaikan license de Physique dari Universitas Grenoble (1967), Thèse de 3ème cycle (MSc) pada Paris VI (1970), dan Doctorate es Science dari Universitas Pierre dan Marie Curie di Paris (1973) akan memberikan kuliah inspirasi-nya di hadapan mahasiswa baru dan civitas akademika Universitas Indonesia dan tamu undangan pada 27 Juli 2021, pukul 14.30 waktu Jakarta (09.30 Waktu Paris) pada acara penyambutan kegiatan awal mahasiswa baru Universitas Indonesia 2021 (PKKM3 UI’21) yang akan disiarkan secara langsung melalui channel YouTube UITeve. (MMA/21).