Tahun ini menjadi tahun ke 4 Program Studi Teknik Biomedik UI kembali menyelenggarakan kegiatan Pameran Karya Mahasiswa yang menjadi bagian dari Mata Kuliah Capstone Design dalam Desain Prototipe Aplikasi di Bidang Teknologi Kesehatan (17/12). Kegiatan tahunan ini menjadi wadah 9 kelompok mahasiswa angkatan 2021, dengan dosen pengampu mata kuliah ini ialah Dr. Basari, S.T., M.Eng., Siti Fauziyah Rahman, S.T., M.Eng., Ph.D., Sylvi Febriana Rachmawati Irnadiastputri, M.Eng., Mohammad Ikhsan, M.T., Ph.D., dan Rizal Azis, S.Si., M. Biotech., M.Sc.
Mata kuliah ini diawali dengan proses desain yang dimulai pada semester 6 dengan proposal lengkap dengan product design specification yang telah ditentukan melalui survei, wawancara user/client dan design procedures. Selanjutnya realisasi prototipe dilakukan pada semester 7 dengan berbagai constraint dan kompleksitas solusi yang dihadapi mahasiswa.
Pameran yang digelar di Lobi Gedung K FTUI ini menampilkan berbagai prototipe inovatif dari sembilan kelompok mahasiswa, di antaranya HeartTip, Langkah Netra, Dofet, Sur-Gon-On!, pHocus, Veinify, MediSync, Smile Vision+, dan SoundSentry. Acara ini memamerkan hasil proyek desain sebagai bagian dari implementasi mata kuliah Desain Proyek Teknik Biomedik, yang berfokus pada perancangan produk dan solusi inovatif untuk berbagai permasalahan di dunia kesehatan.
“Kami berharap karya mahasiswa pada pameran kali ini lebih realistis dan aplikatif, karena mereka telah melalui proses interaksi yang intens dengan pengguna. Hal ini melatih mereka untuk merancang alat yang benar-benar bisa digunakan. Ke depannya, kami ingin karya mahasiswa tidak hanya berhenti pada tahap paten, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi produk yang digunakan langsung oleh dokter, tenaga kesehatan, atau masyarakat. Untuk itu, kami berencana mempromosikan karya-karya ini dengan lebih serius, misalnya melalui seminar atau pameran yang melibatkan industri, agar ada peluang kolaborasi dan investasi yang konkret,” ujar Dr. Basari, S.T., M.Eng.
Salah satu kelompok, yakni HeartTip, mempersembahkan perangkat inovatif yang mampu mendeteksi detak jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, dan laju napas melalui ujung jari, dengan hasil yang langsung ditampilkan pada aplikasi mobile. Inspirasi perangkat ini datang dari tingginya angka kelahiran bayi di Indonesia dengan penyakit jantung bawaan. M. Rafli Arrasyid, Khansa Nitisara Ramdhani, dan Mayra Rahma Dianti, anggota tim HeartTip berupaya merancang alat yang dapat memantau berbagai parameter kesehatan jantung bayi. Lebih dari itu, perangkat ini dirancang agar hasil pengukurannya mudah dikirimkan secara online kepada dokter, memudahkan proses pemantauan kesehatan bayi secara berkelanjutan.
“Pembuatan produk ini cukup menantang karena kami harus mengembangkan hardware dan software secara bersamaan. Hardware harus mendeteksi parameter bayi dan mengirimkan data ke software melalui Bluetooth Low Energy (BLE), sementara software harus menampilkan data secara real-time. Kami menghadapi banyak trial and error, seperti mengganti sensor yang konslet atau kurang akurat, serta mempelajari berbagai sumber seperti jurnal dan repository online untuk memastikan kalkulasi dan pengiriman data berjalan dengan baik,” ungkap Mayra, anggota tim HeartTip.
Anggota kelompok lainnya, Khansa mengungkapkan harapannya, “Kami harap produk ini ke depannya dapat dikembangkan lebih jauh, seperti software dengan arsitektur backend yang mumpuni sehingga bisa menyimpan hasil perhitungan sensor dan informasi autentikasi user, serta akurasi sensor yang lebih baik. Produk ini memiliki potensi yang baik untuk membantu orang tua ataupun caregiver dalam memantau kesehatan jantung bayi mereka”.
Sedangkan kelompok lainnya, yakni Langkah Netra menghadirkan perangkat berupa smart vest dan smart cane, perangkat ini dirancang untuk meningkatkan mobilitas dan kemandirian tunanetra. Tongkat pintar dilengkapi dengan sensor ultrasonik untuk mendeteksi halangan, modul getar, dan buzzer sebagai peringatan, sedangkan rompi pintar menghadirkan teknologi GPS terintegrasi untuk navigasi, kamera canggih berbasis AI yang mengubah gambar menjadi suara, serta tombol navigasi berbasis Braille. Sistem ini bekerja dengan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE) untuk menghubungkan hardware dan software secara real-time, menawarkan solusi deteksi halangan 360°, pemetaan berbasis GPS, dan kemudahan penggunaan. Dengan fitur-fitur tersebut, produk dirancang agar lebih mudah digunakan, aman, dan memberikan solusi praktis bagi tunanetra untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., Plt. Dekan FTUI, mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang berhasil menghadirkan solusi inovatif melalui karya-karyanya. “Saya sangat bangga melihat bagaimana mahasiswa kita mampu menghasilkan prototipe yang aplikatif dan menjawab kebutuhan nyata di masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Harapan kami, karya-karya ini tidak hanya berhenti di pameran, tapi juga bisa dikembangkan lebih lanjut hingga menjadi produk yang benar-benar bermanfaat. Dengan kerja sama yang baik antara mahasiswa, dosen, dan mitra industri, saya optimis FTUI dapat memberikan dampak yang lebih luas untuk masyarakat”.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia