id
id

Pameran Perdana PDT DTI FTUI: Human-Centered Design untuk Kehidupan Lansia yang Lebih Baik

Sebagai bagian dari mata kuliah Pengantar Desain Teknik (PDT), mahasiswa baru Departemen Teknik Industri (DTI) FTUI angkatan 2024 menggelar pameran hasil karya mata kuliah Pengantar Desain Teknik perdana dengan mengusung tema khusus “Enhancing Elder Life.” Pameran ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 12-13 Desember 2024 di Gedung Departemen Teknik Industri, dengan melibatkan mahasiswa DTI FTUI angkatan 2024 yang terbagi menjadi 36 kelompok. Dosen pengampu mata kuliah ini ialah Prof. Dr. Akhmad Hidayatno, S.T., M.B.T., dan Arry Rahmawan Destyanto, S.T., M.T.

Dosen pengampu, Prof. Dr. Akhmad Hidayatno, S.T., M.B.T., menjelaskan bahwa fokus utama program ini adalah memperkenalkan prinsip desain berbasis human-centered design. “Kami ingin mahasiswa memahami langkah-langkah dalam mendesain produk berdasarkan kebutuhan manusia, mulai dari eksplorasi masalah hingga implementasi solusi,” ungkapnya.

Mahasiswa diajak mengeksplorasi kebutuhan pengguna, bertemu langsung dengan user (lansia) untuk memahami tantangan yang dihadapi, lalu mencari solusi dengan mendesain produk yang relevan. Setelah itu, mereka membuat prototipe mulai dari sketsa, model kertas, hingga bentuk lego. Metode ini dirancang untuk mengajarkan konsep produksi massal yang relevan dengan dunia industri.

Arry Rahmawan Destyanto, S.T., M.T., menambahkan bahwa proses ini bertujuan membentuk pola pikir mahasiswa sebagai problem solver yang lebih sistematis dan berbasis data. “Biasanya orang langsung melompat ke solusi tanpa memahami masalahnya. Kami ingin mahasiswa belajar menganalisis masalah secara mendalam sebelum merancang solusi,” ujarnya.

Salah satu karya mahasiswa yang menarik perhatian ialah , StepGo. Produk ini adalah Mobile Integrated Smart Decker with Smart Fiturs yang dirancang untuk meningkatkan mobilitas dan kenyamanan lansia melalui teknologi pintar.

StepGo merupakan hasil karya kelompok CIYE (Creative and Innovative Young Engineers) yang di Ketuai oleh Rifdah Aufa Destiani, dengan beranggotakan Adicandra Jathi Wardhana, Azkia Raifa Yurizka, Muhammad Royyan Sopian, Rifdah Fidhi Harahap, Sheren Angelica, dan Yemima Hotma Mora Panjaitan.

Ketua kelompok CIYE, Rifdah Aufa Destian, menjelaskan bahwa StepGo memiliki dua fungsi utama yakni fungsi penguat dan pemberi kenyamanan. Fungsi penguat didukung oleh struktur metal yang terhubung dengan ROM Joint untuk meningkatkan kekuatan dan kelancaran gerakan kaki lansia. “Saat lansia menggunakan StepGo, diharapkan mereka bisa berjalan lebih kuat, seperti kaki robot,” jelas Rifdah.

Fungsi pemberi kenyamanan terletak di bagian lutut dengan fitur unik yang disebut donut. Bagian ini memiliki tiga fungsi utama, yakni penghangat, pemijat, dan terapi inframerah. Ketiga fitur ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan kenyamanan pengguna. Terapi inframerah memberikan perawatan berjalan secara berkelanjutan, penghangat membantu lansia yang sering merasa kedinginan, sementara fitur pemijat memberikan efek relaksasi.

“Yang membuat StepGo unggul adalah integrasinya dengan aplikasi mobile. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengatur intensitas penghangat, terapi, atau pijatan, serta menghubungkan mereka dengan mitra dokter kaki untuk konsultasi lebih lanjut,” Sambung Rifdah.

Selain itu Rifdah juga menyampaikan tanggapannya terkait proyek besar mata kuliah PDT ini, “Melalui mata kuliah PDT ini kami diperkenalkan dengan konsep Design Thinking yang digunakan untuk merancang solusi bagi para lansia. Dalam prosesnya, saya sangat bersyukur dipertemukan dengan tim yang sangat solid, proaktif, serta pastinya dapat diandalkan. Dengan diadakannya pameran pada mata kuliah ini, saya berharap ilmu yang kami pelajari di kelas dapat diaplikasikan dengan maksimal, sehingga manfaat yang diberikan tidak hanya untuk orang orang terdekat tetapi untuk masyarakat yang lebih luas”.

Anggota tim CIYE lainnya, Sheren Angelica berharap StepGo dapat menarik minat investor untuk diproduksi secara massal. “Kami ingin produk ini menjadi solusi nyata yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup lansia,” ujar Sheren.

Pada kesempatan yang berbeda Plt. Dekan FTUI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., juga memberikan apresiasi terhadap karya mahasiswa. “Seluruh karya mahasiswa ini merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa FTUI mampu menghasilkan inovasi yang relevan dan berdampak bagi masyarakat. Kami harap produk ini dapat terus dikembangkan hingga menjadi solusi nyata yang membantu lansia di masa depan,” ungkapnya.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X