Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), udang menjadi primadona ekspor perikanan di Indonesia. Sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia, penerapan teknologi maju untuk peningkatan kualitas serta kuantitas udang perlu didorong. Meski demikian, budi daya udang bukanlah tanpa tantangan. Beberapa faktor penghambat, seperti kualitas air yang buruk serta penyakit akibat kondisi tambak kurang optimal, menyebabkan banyaknya kematian dini pada udang.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Peneliti dari Fakutas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama PT Nanotech Indonesia Global, Tbk. (NIG) melakukan penelitian dan pengembangan teknologi Oxygen Nanobubble Generator (ONG) untuk budi daya udang. Ini dilakukan untuk menyediakan air dan tambak yang optimal agar petani memperoleh hasil panen yang tinggi. Melalui pendanaan Kedaireka tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), FTUI dan NIG mengembangkan integrasi mesin Oxygen Concentrator karya FTUI dengan teknologi unggulan NIG, yakni mesin Nanobubble.
“Alat ini mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut pada air dengan menggunakan bantuan konsentrator oksigen. Konsentrator oksigen digunakan untuk mensuplai oksigen dengan kadar di atas 90% dari udara bebas (78% N2 dan 21% O2). Selain itu, prototipe ONG ini didesain agar dapat terapung di tengah kolam tambak. Hal ini agar nanobubble yang berkonsentrasi oksigen tinggi dapat tersebar merata ke seluruh bagian kolam tambak,” kata Dr. Ir. Tomy Abuzairi, S.T., M.Sc., M.T., Ph.D., selaku Ketua Tim Peneliti sekaligus Dosen Departemen Teknik Elektro FTUI.
Teknologi ONG mampu menghasilkan gelembung oksigen hingga berukuran <100 nm. Gelembung oksigen dalam ukuran nano memiliki kestabilan yang lebih baik dibanding ukuran makro. Input gas oksigen pada alat ONG dihasilkan dari alat Oxygen Concentrator dengan kemurnian lebih dari 90%. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air yang kaya oksigen dapat mencegah penyakit yang mengganggu proses budi daya udang, serta penerapannya pada budi daya udang vannamei di kolam binaan NIG menunjukkan peningkatan hasil panen hingga dua kali lipat.
“Saat ini Nanobubble Generator telah diproduksi dan dipasarkan oleh PT Nanotech Indonesia Global, Tbk. Alat ini diaplikasikan dalam budi daya tambak udang untuk meningkatkan kelarutan gas oksigen dalam air dan menjaga kestabilan kandungan oksigen dalam waktu yang lama dibandingkan dengan aerator konvensional. Ukuran gelembung pada skala nano dapat meningkatkan luas permukaan kontak. Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas hidup ikan dan udang di tambak dan meningkatkan hasil panen” ujar Prof. Dr. Nurul Taufiqu Rahman, M.Eng., Komisaris utama PT Nanotech Indonesia Global, Tbk.
Nanobubble Generator menjadi alat inovasi yang mendukung pergerakan dan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan. Adanya alat ini pun menjadi dukungan poin ke-9 dari tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs). Adanya alat inovasi ini juga menjadi dukungan untuk kemajuan teknologi dan solusi jangka panjang bagi tantangan ekonomi.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU mengungkapkan, tujuan dari penciptaan produk ini adalah memberikan solusi untuk masalah akuakultur, seperti kekurangan oksigen, dengan menawarkan teknologi yang dapat meningkatkan dan menstabilkan konsentrasi oksigen dalam air. “Kecukupan oksigen di perairan dapat meningkatkan total panen dan menghindarkan produk perikanan dari penyakit yang sering mengganggu proses produksi. Semoga ke depannya industri perikanan Indonesia dapat memanfaatkan produk ini dan pemanfaatannya membawa kemakmuran bagi para nelayan dan penambak udang,” kata Prof. Heri.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia