Pada (21–25/11/22) lalu, Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan Tim Peneliti Historic Urban Landscape (HUL) Belanda melaksanakan Pelatihan Lanskap Kota Bersejarah. Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber ternama asal Belanda, yaitu Peter Timmer dan Jacqueline Rosbergen dari Kementerian Pendidikan, Budaya dan Sains Belanda, serta HE Lambert Grijns, Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia.
Turut hadir beberapa narasumber asal Indonesia; seperti Hesti Tarekat Dipoyono, Diaspora Indonesia di Belanda dan Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, Guru Besar Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DA FTUI). Ada juga beberapa mitra lainnya dari Yayasan Cornelis Chastelein (YLCC), Universitas Trisakti, IPB University dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Dalam Pelatihan HUL ini, Wakil Walikota Depok, Imam Budiarto menyampaikan bahwa “Kota Depok menyimpan berbagai peninggalan sejarah, utamanya sejarah Belanda. Menjadi menarik ketika peninggalan sejarah ini dapat ditinjau lebih lanjut guna menggali potensi wisata di kota ini. Adanya hal ini tentu membuat Kota Depok memiliki semangat yang tinggi demi majunya pembangunan kota. Selain itu, dengan adanya Pelatihan HUL ini pula diharapkan dapat memobilisasi pusaka, baik benda maupun tak benda, sebagai aset pembangunan. Pemerintah Kota Depok pun telah berupaya dalam membentuk tim ahli bersertifikasi resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia untuk majunya pembangunan kota.”
Dengan segala dinamikanya, Kota Depok menjadi kawasan dengan berbagai peninggalan sejarah yang patut untuk dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Diperlukan pengelolaan yang baik dan benar demi terjaganya aset sejarah tersebut.
“Belanda tidak hanya memiliki tujuan untuk memperkuat hubungan dengan Kota Depok, tetapi juga ingin menggali lebih dalam mengenai berbagai peninggalan sejarah di kota ini. Untuk itu diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik itu segi pariwisata, akademisi maupun masyarakat demi majunya kota ini,” jelas Lambert Grinjs, Dubes Belanda untuk Indonesia.
“Pendekatan Lanskap Kota Bersejarah dilakukan dalam upaya melestarikan kualitas lingkungan manusia, meningkatkan penggunaan ruang kota yang berkelanjutan, dan mengenali karakter dinamis serta mempromosikan keragaman sosial dan fungsinya. Melalui Pelatihan HUL ini diharapkan dapat menjadi jembatan bersinergi antara berbagai pihak untuk majunya pembangunan aset sejarah Kota Depok,” ujar Prof. Kemas Ridwan Kurniawan
Pada rangkaian kegiatan Pelatihan HUL ini, juga dilakukan kunjungan ke rumah asli peninggalan Belanda di Kota Depok, bernama Rumah Cimanggis. Dalam kunjungan ini hadir Dubes Belanda untuk Indonesia yang didampingi Wakil Walikota Depok.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia