id
id

Pengembangan Kawasan Heritage Depok Lama: FTUI Pimpin FGD Kajian Museum dan Audit Bangunan eks Gemeente Bestuur 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di ruang Senat, Gedung Dekanat FTUI (21/08). Kegiatan kajian museum dan audit bangunan eks Gemeente Bestuur merupakan kerja sama antara FTUI dengan Pemerintah Kota Depok sebagai bagian dari revitalisasi kawasan heritage Depok Lama. 

Dalam forum tersebut, Tim FTUI memaparkan kajian awal yang merumuskan fungsi baru bangunan cagar budaya Gedung eks-Gemeente Bestuur sebagai Museum Depok. Paralel dengan kegiatan kajian, tim FTUI juga melakukan audit terhadap bangunan tersebut untuk menganalisis kelayakan struktur dan elemen arsitektur sebagai landasan awal untuk proses rekonstruksi bangunan. 

Rencana pengembangan Museum Kota Depok menempatkan kawasan Depok Lama sebagai pusat, dengan bangunan bersejarah eks-Gemeente Bestuur sebagai titik utama. Dalam FGD ini dijelaskan bahwa Museum Kota Depok dirancang tidak hanya sebagai pusat pelestarian sejarah, melainkan juga ruang edukasi, interaksi publik, dan penguatan identitas kota.  

Menurut Mohammad Nanda Widyarta, B.Arch., M.Arch., anggota tim dan Dosen Departemen Arsitektur FTUI, keberhasilan revitalisasi bangunan heritage terletak pada keseimbangan antara nilai sejarah dan manfaat publik. “Museum Kota Depok harus menjadi ruang bersama yang menyatukan identitas kota. Upaya rekonstruksi bukan sekadar pada aspek fisik, tetapi juga pada jiwa sejarah yang terkandung di dalamnya,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana, menekankan urgensi kesepakatan narasi sejarah. Museum Depok diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran sekaligus destinasi budaya yang memperkuat karakter kota. Kami menyambut baik sinergi bersama FTUI dan para pemangku kepentingan lainnya, sehingga proyek ini dapat berjalan sesuai harapan dan memberi dampak positif bagi warga Depok,” ungkapnya. 

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. “Pelestarian cagar budaya tidak dapat berjalan sendiri, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif berbagai pihak. FTUI berkomitmen memberikan kontribusi akademik berbasis riset, agar pengembangan kawasan heritage ini tidak hanya menjaga warisan, juga membangun identitas kota dan memperkuat daya tarik intelektual serta kultural Depok di masa depan,” ujarnya. 

FGD ini turut dihadiri oleh perwakilan Tim Fakultas Teknik UI, Bappeda Kota Depok, Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok, Bagian Administrasi Pembangunan, Tim Analis Kebijakan Ahli Muda pada Bagian Administrasi Pembangunan, Tim Pengawalan Percepatan Daerah (TP3D) Kota Depok, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Depok, serta Yayasan Cornelis Chastelein. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

X