Departemen Metalurgi dan Material (DTMM) FTUI bekerjasama dengan Korea Institute of Industrial Technology (KITECH) dan didukung Kementrian Perindustrian RI meresmikan berdirinya Korea Indonesia Root Technology Center (KIRC) pada 14 April 2015 bertempat di Gedung Manufacturing Research Center FTUI. Hadir dalam peresmian ini, Dekan FTUI, Prof. Dedi Priadi, DEA; Ketua Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Dr. Ir. Sri Harjanto; Koordinator Umum KIRC, Dr. Badrul Munir; Direktur Kerjasama Industri Internasional Wilayah II dan Regional, Restu Yuni Widayati; Chief Officer of e-Design R&D Group, RIAMT, KITECH, Dr. Jeongtae Kim; Director of KITC, Yongkwan Kim; Director of VMTech, Co, Ltd, Byunggi Pyo.
KIRC merupakan pengembangan dari Korea Indonesia Casting Center (KICC) yang diresmikan pada 6 Juli 2010. KICC didlrikan untuk memenuhi kebutuhan akan simulasi dan dukungan teknis pada industri pengecoran yang ada di Indonesia. Pada tahun 2010, KITECH telah memberikan 11 (sebelas) unit komputer lengkap dengan program simulasi desain pengecoran Z-Cast.
Dalam masa 5 (lima) tahun pelaksanaannya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KICC mencakup beberapa aspek antara lain: (1) peningkatan kualitas SDM industri pengecoran Indonesia melalui pelatihan simulasi disain pengecoran menggunakan Z-Cast, (2) dukungan teknis kepada industri melalui kunjungan langsung dan pemecahan masalah-masalah teknik produksi, (3) penelitian terkait teknologi pengecoran menggunakan Z-Cast.
Keberadaan KICC telah banyak dirasakan manfaatnya oleh semua stakeholder industri pengecoran, permesinan, industri logamjpolimer dan asosiasi terkait. Hasil evaluasi menunjukkan dengan industri logam, plastik dan otomotif yang terus tumbuh setiap tahunnya maka diperlukan sinergi yang lebih besar dari berbagai bidang manufaktur logam yang merupakan teknologi dasar (root technology: casting, welding, heat treatment, metal forming, mold dan dies making, dll) untuk mendukung teknologi yang dibutuhkan. Untuk itu dilakukan perluasan dari Casting Center menjadi Root Technology Center.
Pada tahun 2015 KIRC mendapatkan donasi 15 (lima belas) unit software MAPS-3D untuk aplikasi desain cetakan (modljdies) pada proses injection molding polymer.
Kegiatan KIRC yang hendak dijalankan dan dikembangkan dalam 5 tahun ke depan diantaranya: (1) Menjadikan KIRC sebagai platform komunikasi, interaksi dan kerjasama para stakeholder di bidang manufaktur logam dan polimer. (2) Sosialisasi dalam bentuk seminar dan workshop di berbagai kota di
Indonesia. (3) Edukasi dan Capacity Building industri manufaktur Indonesia dalam bentuk training dan workshop. (4) Pengadaan peralatan, fasilitas pengujian dan pendanaan penelitian untuk menunjang pengembangan KIRC. (5) Peningkatan layanan bantuan teknis (technical support) profesional dengan memberdayakan potensi SDM dan fasilitas yang dimiIliki oleh KIRC dan DTMM Universitas Indonesia. (6) Sasaran khusus kegiatan KIRC jangka pendek adalah peningkatan kemampuan industri kecil menengah (IKM) bidang manufaktur logam dan polimer, khususnya dalam rangka penguatan kualitas produk lokal untuk substitusi impor. (DTMM FTUI)